Selasa, 29 Desember 2015

10 Tips Menjadi Mahasiswa Baru

Hmm.. tahun akademik baru sebentar lagi akan dimulai. apakah kamu termasuk mahasiswa yang baru? wah, jika kamu termasuk mahasiswa baru, kali ini di blog tulisan remaja akan membahas 10 tips menjadi mahasiswa baru.Mungkin kamu bisa juga membaca Tips tips menghadapi kakak senior saat ospek sebagai modal kamu memasuki dunia kampus. Ya, mahasiswa memang sedikit berbeda jika di bandingkan dengan keadaan saat masih di bangku SMA. Lingkungan baru, teman teman baru, sistem pembelajaran yang baru mungkin saja dapat membuat  kamu kesulitan dalam menjalani kuliah perdana kamu.

Nah, kali ini kita akan membahas 10 tips menjadi mahasiswa baru  namun, sebelumnya  tulisan remaja mengatakan bahwa artikel ini bukanlah bermaksud mengajarkan kepada teman teman. melainkan ini hanya merupakan sekumpulan pendapat saja, setelah kurang lebih setahun menjadi mahasiswa, tulisan remaja menganggap inilah beberapa tips menjadi mahasiswa baru yang ideal.

1. Rumuskan Cita cita Kamu

Tujuan kamu kulliah apa? mengejar cita cita mungkin merupakan salah satu tujuan kuliah kita. awal masa perkuliahan merupakan titik awal yang sangat menentukan masa depan kuliah kamu. merumuskan kembali cita cita kamu adalah hal yang sangat penting sebagai awal kesuksesan kamu di universitas. jika mungkin awalnya kamu kesulitan menentukan pilihan program studi kamu, maka cita cita akan sangat membantu kamu dalam memilih program studi yang tepat. jika sudah dapat program studi yang cocok, sekarang kembali berpikir, jika kuliah sudah selesai, saya akan menjadi apa? agar tidak salah, rumuskanlah kembali cita cita kamu sejak awal.

2.  Targetkan IP Kamu Sejak Awal

Sebagai mahasiswa baru, mungkin kamu belum mengenal yang namanya IP. IP adalah singkatan dari indeks prestasi, hasil akademik kamu selama satu semester. ada juga dikenal istilah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang merupakan gabungan IP IP setiap semester. sebagai mahasiswa baru, menargetkan IP sejak awal akan sangat membantu kamu menjadi mahasiswa yang hebat. sesuaikanlah dengan cita cita yang sudah kamu rumuskan, jika kamu ingin lanjut di program S2 yang berkualitas, maka IP tinggi adalah harga mati. tapi jika kamu hanya ingin menjadi seorang politikus, yang lebih suka berorganisasi, IP Yang secukupnya saja, asalkan lulus tentunya.

3. Ikutilah Banyak Seminar di Kampus

Di kampus, tidaklah seperti di sekolah. jika di sekolah hanya ada beberapa organisasi saja, maka di kampus kamu dapat menemukan sangat banyak organisasi. misalnya kalau di kampus penulis, ada yang namanya Lingkar studi ilmiah dan penalaran (LSIP), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Prodi Tertentu, Organisasi organisasi islam, dan lain lain. biasanya, organisasi organisasi seperti itu sering mengadakan seminar seminar. jika ada, ikutilah banyak seminar seminar. di sana kamu akan banyak menemukan ide ide untuk bisa kamu kembangkan di kampus.

4. Pandai Memilih Teman Baru

Memilih teman juga merupakan kunci keberhasilan kamu dikampus. memilih teman, berarti kamu memilih masa depan kamu. yakin saja, kamu akan kesulitan menjadi mahasiswa hebat jika kamu tidak berteman dengan orang orang yang hebat. begitu pula sebaliknya, kamu akan kecipratn ilmu jika kamu berteman deengan orang orang yang rajin belajar. ya, pilihlah teman baru yang baik, berkualitas, karena itu sedikit banyak akan sangat mempengaruhi pribadi kamu. sekali lagi, memilih teman, berarti memilih masa depan.

5. Kurangi Kebiasaan Begadang

Nah, ini yang biasanya sangat sulit di hindari mahasiswa baru. begadang memang tidak dapat dihindari. apalagi jika kamu masuk di jurusan ilmu pengetahuan alam, menurut pengalaman, mahasiswa MIPA di semetser awal akan di serang oleh tugas tugas praktikum yang sangat padat. ini biasanya banyak mahasiswa terpaksa untuk begadang. padahal begadang sangatlah buruk untuk kondisi tubuh saat perkuliahan.sebaiknya minimalkan waktu begadang kamu, caranya mudah saja, kamu dapat mengerjakan semuanya di saat waktu luang di siang hari. percepatlah makan, mandi, kurangi waktu main game, main facebook, dan jalan jalan. pergunakan waktu kamu sebaik baiknya.

6. Temukan Cara Belajar Yang Paling Ideal

Ini juga merupakan kunci kesuksesan buat kamu di dunia kampus. setiap orang memang memiliki banyak cara belajar efektif yang berbeda beda. ada yang suka belajar di malam hari, ada juga yang suka belajar di malam hari bahkan di saat subuh subuh sebelum pagi. eksplorasilah terus cara belajar kamu, coba semua gaya belajar yang kamu tau, sampai kamu menemukan cara belajar yang paling baik buat kamu. jika sudah, gunakan terus gaya belajar itu, dan sukseslah menjadi mahasiswa.

7. Jangan Gegabah Mengikuti Organisasi

Organisasi memang penting buat kita. apalagi dikampus, begitu banyak organisasi bermacam jenis yang kamu dapat temukan. dalam mengikuti organisasi, sebaiknya kamu pertimbangkan dulu, jangan gegabah. kembali ke tujuan awal kamu, apakah kamu ingin mendapatkan IP tinggi? waktu belajar wajib ada buat kamu, oleh karenanya, pilihlah organisasi yang sekiranya tidak mengganggu waktu belajar kamu.

8. Bersenang senanglah Sesekali

Hmmm.. Sebagai mahasiswa baru, kamu mungkin sangat merasakan perbedaan antara cara belajar kamu waktu SMA dengan Cara belajar di dunia kampus. begitu banyak tekanan yang akan kamu hadapi dalam masa perkuliahan awal kamu, mulai dari tugas tugas yang menumpuk, jadwal ujian yang padat, aktivitas organisasi, dan lain lain. saat pressure begitu banyak, kamu tentu saja memerlukan kegiatan bersenang senang. tapi, cobalah kegiatan fun yang berbeda dari kebiasaan kamu waktu SMA. jika wakru SMA kamu suka bersenng senang di mall, maka sekarang cobalah melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat, misalkan olahraga, dan lain lain.

9. Jangan Cepat Down

Dalam dunia kampus, memang sering terjadi masalah masalah yang sangat tidak terduga sebelumnya. begitu banyak kesulitan kesulitan yang kamu akan hadapi. tapi sebaiknya kamu tetap tenang, anggap saja kesuitan kesulitan kamu itu sebagai pelatihan akan diri kamu yang terus berkembang. ingat, seseorang bisa menjadi hebat, karena banyak belajar dari masalah. oleh karenanya, jadikanlah masalah sulit kamu sebagai guru bagi kamu menuju arah perbaikan. jika kamu selalu mendapatkan yang ampang gampang saja, maka kamu tidak akan berkembang. kemampuan kamu akan segitu saja, jadi, tetaplah tenang dalam menghadapi dalam menghadapi masalah yang sulit sekalipun.

10. Rajin Berolahraga

Masalah yang paling sering di hadapi dalam perkuliahan adalah badan loyo dan mengantuk. mungkin tidak semua mengalami, tapi yakin saja, paling tidak satu kali kamu pasti pernah mengalaminya. penulis tulisan remaja juga sering mengalaminya. rajin berolahraga, tentu saja akan membantu kamu menghilangkan rasa ngantuk saat perkuliahan. biasakanlah berolahraga ringan, misalkan lari pagi, kamu akan merasakan kebugaran tubuh kamu. dengan demikian, perkuliahan kamu akan berjalan dengan menyenangkan.

Nah, itulah 10 Tips Menjadi Mahasiswa Baru,  semoga bermanfaat bagi kamu yang baru menjadi mahasiswa, dan baru mengenal dunia kampus.

Senin, 28 Desember 2015

Keistimewaan Cewek di Fakultas Pertanian

Setiap jurusan yang ada di perkuliahan selalu memberikan bentukan karakter tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa yang bergelut dengan serius di dalamnya. Diantara jurusan-jurusan yang sering menjadi pilihan, beberapa fakultas yang dianggap kece seringkali jadi rebutan hingga mati-matian untuk bisa masuk didalamnya, misalnya saja fakultas Teknik, Kedokteran, Ekonomi dan fakultas yang dianggap bergengsi lainnya. Namun diantara fakultas yang banyak jumlahnya, ada salah satu fakultas keren yang masih sering dipandang sebelah mata khususnya bagi remaja perempuan yaitu Fakultas Pertanian. Tanpa mereka sadari, ada beberapa fakta menarik yang membuat cewek di Fakultas Pertanian memiliki beberapa keistimewaan untuk jadi pendamping di masa depan. Apa sajakah faktanya? Berikut ini alasannya...

1.      Mereka memiliki mental yang kuat dan tak peduli dengan omongan yang merendahkan
Seringkali kuliah di jurusan ini dipandang kelak hanya melahirkan para petani. Buat apa kuliah tinggi jika nanti hanya jadi petani? Namun tekad mereka yang mantab dan kuat akan senantiasa membuat mereka bermental baja terhadap omongan-omongan tersebut dan menjawabnya ringan dengan senyuman, “Kami memang calon petani, tapi petani berdasi!”. Kelak ketika berumah tangga akan kuat menghadapi berbagai ujian yang pasti menyerang rumah tangganya dengan sang suami. “Sudah biasa diremehkan, mari kita hadapi dengan senyuman!”

2.      Tak peduli panas dan hujan, alam raya adalah kawan yang menyenangkan
Banyak cewek di dunia ini yang mengidamkan kulit putih mulus, cantik, beli banyak kosmetik dan menghindari sinar matahari yang terik. Namun hal ini tentu merupakan hal yang tak terlalu dikhawatirkan pada beberapa cewek yang ada di Fakultas Pertanian. Terjun ke sawah, menanam padi dalam kondisi penuh lumpur, mengamati tinggi tanaman dalam panas terik, hingga menangkap hama yang sering membuat beberapa cewek jijik melihatnya sudah biasa digambar dan diamati dengan teliti. Cewek-cewek kuat seperti inilah yang kelak akan jadi ibu super bagi anak-anakmu nanti. Walau panas, hujan badai, ia akan senantiasa sudi mendampingimu. Tak disibukkan karena penampilan, ia cantik natural tanpa beli rentetan kosmetik yang mahal.

3.      Sudah terbiasa memperbaiki kesalahan, demi kata ACC atas sebuah laporan
Praktikum yang bejibun ditambah tugas pembuatan laporan dari para asisten dosen telah mencetak mereka sebagai jiwa-jiwa yang senantiasa memperbaiki kesalahan yang sebelumnya. Para asisten dosen yang sangat mengerikan dan teliti dalam mengoreksi laporan mereka membuatnya lebih berhati-hati untuk lupa menaruh tanda titik sekalipun. Mereka akan dengan sabar merevisikannya berkali-kali hingga mendapatkan ACC. Mereka akan senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berusaha memperbaiki diri meski harus gagal berkali-kali. Pantang menyerah, meski badan mulai lelah!

4.      Proses adalah hal yang mereka agungkan, bukan sekedar hasil yang instan
Setiap melakukan suatu pengamatan dan praktikum mereka dituntut untuk obyektif. Meski harus bermalam di kampus untuk sekedar mengamati membukanya stomata membuat mereka lebih sabar dalam menikmati suatu proses kehidupan.  Dimana dalam dua hari sekali harus rajin ke kebun melakukan perawatan dan penyiangan. Semuanya itu harus mereka lalui dengan tahapan-tahapan yang tak mulus begitu saja. Sekali saja mereka salah dalam melakukan perawatan maka tanaman yang diharapkan tak tumbuh maksimal bahkan bisa mati mengenaskan. Dan alhasil berimbas pada nilai praktikum. Maka mereka akan berusaha semaksimal mungkin dalam merawat tanaman, dengan sabar dan tahapan yang benar. Ini membuktikan bahwa ia sudah terbiasa melalui prosesnya dalam meraih sebuah kesuksesan dari hal-hal kecil sekalipun dengan belajar dari kehidupan tanaman.

5.      Mereka pandai melihat peluang dan kesempatan untuk masa depan
Indonesia yang memang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian membuat kelak ketika mereka lulus akan banyak yang membutuhkan. Dari bekerja di perusahaan pertanian, perbankan, jadi konsultan, manajer pertanian, pengusaha, penyuluh dan berbagai pekerjaan keren lainnya. Mereka mampu membaca peluang yang besar disaat kebanyakan dari para remaja memilih untuk kuliah di jurusan yang sedang mainstream dengan pekerjaan yang kelak sangat banyak saingannya. Memiliki pasangan yang pandai akan memberi pengaruh besar bagi masa depanmu. Ia akan senantiasa memberikanmu saran brilian dalam mengambil keputusan yang memusingkan. Dibalik laki-laki yang sukses,selalu ada perempuan yang hebat.

6.      Sudah terbiasa menganalisis usahatani, ia juga mampu menganalisis kebutuhan rumah tangga yang memiliki efisiensi
Belajar di Fakultas Pertanian mencetak mereka untuk mampu menjadi lulusan yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi khususnya dalam membantu petani. Salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh para petani di Indonesia adalah masih sedikitnya para petani yang sudah mampu menganalisis usahataninya sendiri. Sehingga lulusan pertanian juga diharuskan mampu menganalisis suatu usaha tani dimana untuk mencapai keuntungan yang maksimal penggunaan inputnya juga harus efisien. Tidak berlebihan ataupun kekurangan. Dari sini mereka mulai berpengalaman bagaimana belajar menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan. Sebuah bahtera rumah tangga membutuhkan istri-istri yang pandai dalam menganalisis seperti ini. Bukan hanya pandai membelanjakan tapi juga hemat dalam memilih kebutuhan.

7.       Semakin menyehatkan dan sayang akan lingkungan
Bekal berkebun yang didapat semasa kuliah membuat tangan mereka gatal untuk selalu bergelut dengan yang namanya bertanam. Lulus kuliah tak membuat mereka enggan untuk bersahabat dengan yang namanya tumbuhan. Jangan heran jika rumah mereka senantiasa ditumbuhi oleh beraneka macam tanaman. Selain menambah kesejukan, keindahan dan mengoptimalkan pasokan oksigen bagi penghuninya, penanaman tanaman khususnya hortikultura baik itu buah dan sayuran mampu menghemat pengeluaran untuk ke pasar membeli aneka sayuran dan buah-buahan. Mereka dituntut untuk lebih pandai mengolah masakan berbahan sayuran milik sendiri yang kesehatannya lebih terjamin dari pada produk pasar yang belum jelas dari mana asalnya. Cinta lingkungan dan yang pasti menyehatkan!

8.      Kemampuan sosial yang tinggi, karena terbiasa berhubungan dengan petani
Praktikum semasa kuliah mengharuskan mereka untuk langsung terjun ke lapang, melakukan observasi dan wawancara langsung dengan petani. Karena hal ini sudah terlalu sering dan selalu ada pada praktikum tiap semesternya mereka akhirnya lebih terbiasa untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Masa di awal-awal pernikahan biasanya beberapa perempuan masih menemui kesulitan untuk beradaptasi dengan keluarga suami maupun kerabat baru di sekitarnya. Ketika seseorang sudah terbiasa untuk berkomunikasi baik dan luwes bergaul dengan siapa saja tentu hal ini lebih memudahkannya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Bagaimana dengan penjelasan diatas? Buat kamu para cewek yang saat ini kuliah di pertanian jangan berkecil hati. Karena kalian adalah calon istri yang kelak banyak diimpikan mampu menjadi pendamping terbaik oleh kaum lelaki dan negeri ini. Salam Semangat buat calon petani berdasi!


suka duka jadi mahasiswa

suka :
1. banyak teman
2. dapat ijazah D3 yang katakanlah saya akan terlihat lebih well d banding teman yang tidak kuliah dan akan ada ekor A.Md, di belakang nama saya yang setidaknya bisa membuat orang tua saya sedikit bangga

duka:
1. proses panjang
2. wajib belajar
3. banyak tugas
4. harus menaati peraturan yg menurut saya kadang ga penting2 banget
5. capek karena harus di sambi kerja
6. jadi gag punya uang karena harus bayar kuliah
7. tugasnya banyak menghabiskan uang
8. ekstra uang jajan dan uang bensin
9. ekstra baget bwt beli baju dan sepatu yg sesuai dg ketentuan kampus padahal jarang di pake dalam kehidupan sehari2
 

hahahaha... coba bandingkan... lebih banyak mana antara suka dan dukanya..?? yah itulah..
tapi saya anggap semuanya itu proses.. untuk menjadi sebuah patung yang indah, batu jelek harus di tatah dan melewati proses yang panjang.. jika hanya di elus2 mana bisa jadi patung..??? yang ada batunya jd keenakan..
manusiawi.. jika saya lebih suka bermalas2, tapi banyak yang harus ditanggung.. kata ibu saya "kwe wis ngunduri gede.. wayah e mikir glidik.. rejeki pancen neng tangan e Gusti, tur nak ra usaha di gape yo rejekimu mung njegidek neng kana.. ojo mung ngandalke wong lanang, opo meneh iso ne mung muni sayang.. sayang2 ra di ngoni yo ngeliih..."
apakah terlalu panjang...???
artinya kira2 begini.. kamu sudah besar.. saatnya berpikir untuk bekerja.. rejeki memang di tangan Tuhan. tapi kalau tidak usah untuk meraihnya ya selamanya hanya akan disitu. jangan hanya mengandalkan laki2.. apa lagi hanya bisa bilang sayang..
yah.. dan saya berusaha menjalani apa yang di nasehatkan ibu saya.. BIAR JELEK YANG PENTING MANDIRI :)

7 Galau Mahasiswa Semester 7

“Sebuah akhir tak lebih dari sebuah awal untuk hal yang baru” entah dari mana saya dapatkan kutipan tersebut, namun saya cenderung mempercayainya. Bagi sebagian besar mahasiswa S1, semester 7 merupakan sebuah keset yang selalu ditempatkan sebelum kita memasuki dunia baru dibalik sebuah pintu. Sebelum membuka pintu tersebut, mungkin kita akan mencoba berdiri di atas keset dan menggesekan alas kaki lebih lama agar pijakan pertama bersih ketika menginjak dunia baru. Tak jarang, kita merenung cukup lama sebelum membuka pintu. Terkadang kita takut akan apa yang ada di balik pintu bangunan yang belum pernah kita masuki sebelumnya.

Naaah, bilang aja rasa takut itu adalah galau. Kalau menurut saya sih seenggaknya ada 7 galau yang dialami mahasiswa semester 7.

1. Galau Tugas
Galau tugas, ah ini mah biasa. Mau dari semester 1 sampe semester 14 sekali pun kalau ada tugas apa-apa  kerjaannya pasti galau dulu di Twitter/FB, bukannya ngerjain.

2. Galau Kerja Praktek
Kalau udah semester 7, pasti lagi atau bentar lagi mau kerja praktek kan ya? Nah, kalau di kampus saya sendiri kerja praktek (PPL/PLA) itu mulainya semester 7 atau semester 8. Ga aneh kalau mahasiswa pada galau kerja praktek. Kenapa? Soalnya kerja praktek itu bakalan beda banget sama yang kita biasa hadepin di kampus. Kerja praktek itu udah ¾ dunia nyata. Mahasiswa bakal cenderung banyak ngadepin hal yang ga sesuai aturan dan ideologi. Ya, hal-hal semacam urusan perbedaan teori sama kenyataan di lapangan, birokrasi, kejujuran saat kerja, pemberian nilai, kemunafikan, kecurangan, dsb.

3. Galau Skripsi
Nah, ini juga sebenernya ga terlalu aneh. Kalau udah semester 7, pasti banyak keluarga atau temen yang bilang “Waaaah, bentar lagi lulus dong?” seakan mereka pikir kuliah itu cuman ada sampe semester 8. Udah ditanya gitu, langsung deh pada galau. Tapi, tetep aja kebanyakan mahasiswa semester 7 kelakuannya 90% galau skripsi, 10% ngerjain. Yap, sebenernya kesulitan terbesar skripsi itu bukan dalam hal ngerjainnya, tapi dalam hal melawan diri sendiri dan kemalesan.

4. Galau Hobi
Kuliah, sayang banget dong kalau kita cuman kuliah aja. Mungkin di antara kita banyak yang ikutan UKM atau komunitas-komunitas tertentu dari awal semester. Semester 7, kayanya kita udah mulai dipaksa buat ninggalin hobi yang biasa kita kerjain dengan label mahasiswa muda. Kalau udah semester 7, banyak yang bilang “lo masih aktif di organisasi A? udah tua cuy” . Iya sih kalau hobi dan kesenangan ga pandang umur. Tapi kadang ada perasaan kalau the time is up buat kita ngelakuin hal-hal semacam main, nangkring, nge-band, traveling, ikutan lomba, dsb. Semester 7 is the time for us to think about more serious things such as family, future work, future family, and financial things.

5. Galau Temen-Temen
Semester 7. Mungkin 6 bulan ini bakalan jadi masa-masa terakhir kita bisa ketemu temen-temen. Terakhir saling sapa, saling lempar senyum, dan saling lempar bullyan ke mereka yang udah kita kenal selama lebih dari 3 tahun. Setelah semester ini, semua berpencar buat kerja praktek, udah itu nyusun skripsi sendiri, udah itu lulus, udah itu kerja. Kita udah ga kan lagi tuh kerja kelompok, disuruh bikin lingkaran, ga kan lagi ngumpul di kostan buat ngerjain tugas semalam suntuk, ga kan lagi mengantuk dan menganga bersama dengerin dosen yang sepanjang 2x50 menit bla bla bla bla terus di depan. Semester ini adalah semester terakhir kita buat ngukir kisah klasik untuk masa depan.

6. Galau Kerjaan
Udah semester 7, bentar lagi lulus kan ya? (aamiin) nah kalau udah lulus mau apa? Mau cuman ber-gaya-gaya kece nyari cewek? Mau tetep okok-opi-okok-opi (aot)? Mau cuman ketawa-ketawa di Giggle box atau KFC bareng temen? Engga dong ya, udah lulus pasti kita kalau ga nerusin S2, ya kerja. Nah, nyari kerja itu ga segampang nyari jurnal di internet. Kerja itu lebih susah dari move on. Makannya wajar kalau mahasiswa pada galau kerjaan di semester 7. Belum lagi, galau kalau udah lulus mau kerja di kampung halaman atau di kota tempat kuliah? Terus, mungkin ga sih uang yang kita dapet cuma-cuma dari orang tua pas lagi kuliah jauh lebih besar dari gaji yang kita dapet pas udah kerja? Mungkin banget, apa lagi kalau kita nanti kerja jadi guru honorer di daerah non-kota. Terus, bisa ga kita ‘minum’ dari tetesan keringat sendiri, ga ngedot ke orang tua kaya pas kuliah? Nah, galau kan?

7. Galau Asmara
Buat sebagian orang, semester 7 bisa berarti pupus harapan buat punya pacar semasa kuliah. Buat sebagian orang, semester 7 bisa berarti penetapan kalau kisah kasih yang bisa dikenang semasa kuliah cuman perih. Buat sebagian orang bisa berarti semester 7 itu akhir sebuah penantian. Tapi, buat sebagian orang lainnya, semester 7 adalah saat terakhir bisa memandang seseorang yang berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun menawan hati kita. Semester 7 mungkin saat terakhir kita bisa ngeliat senyum dan sedih seseorang tanpa orang tersebut sadar kita pandangin. Semester 7 mungkin satu-satunya saat buat minta kejelasan dari orang terkasih yang hampir tiap hari menghirup udara dalam ruangan yang sama. Nanti, setelah nilai bisa dilihat di layar laptop, mungkin kita hanya bisa ngeliat gambar dia kaku dengan kata dari layar smartphone. Semester 7 mungkin adalah kesempatan terakhir kita mengungkapkan apa yang kita rasakan sebelum dia pergi dan melupakan. Buat yang punya kecengan di kelas selama berbulan-bulan atau bahkan dari awal semester, mending cepet ungkapin geh. Kalau bukan puncak momen bareng di kelas, kapan lagi?


Setelah semester 7, masih bisa kita kumpul buat foto bareng kaya gini?


Fakta Kocak Kehidupan Anak Mahasiswa

Ingin tahu seperti apa serunya kehidupan mahasiswa..? 
Yuk, simak langsung di sini!

Mahasiswa belajar membedakan keinginan sama kebutuhan, tanggung jawab sama diri sendiri
§ Mahasiswa aktif ke perpus menjelang ujian dan mau skripsi.
§  Mahasiswa bakalan panik kalau computer ngadat atau file tugas ilang.
§  Mahasiswa cowok suka manjangin rambut dan saat menjelang sidang wisuda lgsg di potong pendek.
§  Mahasiswa cuma pake kemeja rapi saat seminar tugas akhir.
§  Mahasiswa itu kalo kuliah telat berarti baru bangun akibat begadang.
§  Mahasiswa itu kalo mau UTS jadi agresif PDKT sama anak yg rajin.
§  Mahasiswa kalau nginep di kosan temen biasanya belajar 10 %, sisanya ngerumpi dan main.
§  Mahasiswa kalau nilainya jelek suka nyalahin dosennya.
§  Mahasiswa kalo akhir bulan makan yg murah, kalau lg banyak duit makan yg enak2.
§  Mahasiswa kalo buka laptop di kelas biasanya malah buka facebook.
§  Mahasiswa kalo mau ujian banyak antri di tempat fotokopian dan di print  di perkecil.
§  Mahasiswa kalo mau ujian, belajarnya H-2 atau H-1. Yang belajar kurang dari itu, berarti jenius.
§  Mahasiswa mengerjakan project sehari sebelum hari-H, seberapa lama pun waktu yang diberikan.
§  Mahasiswa menyelesaikan PR, 50% karya sendiri 50% sisanya pinjem temen.
§  Mahasiswa merasa gak wajib beli buku text asli, selama bisa fotocopy ya fotocopy aja.
§  Mahasiswa merasa jam bergerak lebih lambat saat sedang kuliah.
§  Mahasiswa ngerasa keren kalo pake jaket himpunan jurusan masing-masing.
§  Mahasiswa paling semangat kalo lagi kompetisi olahraga antar jurusan.
§  Mahasiswa paling sensitif ditanya IP semester kemarin.
§  Mahasiswa suka ngecengin adek kelas yang bening2.
§  Mahasiswa suka ngegosipin dose, terutama yg killer.
§  Mahasiswa suka ngerumpi bareng genk setiap habis kelas.
§  Mahasiswa suka pilih-pilih SKS biar dapet tambahan hari libur.
§  Mahasiswa yang make laptop biasanya lagi maen game online atau download film.
§  Mahasiswa yang pulang malem-malem berarti baru beres praktikum atau rapat di himpunan.
§  Mahasiswa menghargai produk trial dan segala yang gratisan, termasuk di traktir temen.
§  Mahasiswa belajar dari fotokopian dengan sistem SKS (sistem kebut semalam).
§  Mahasiswa bete kalau dosennya tidak masuk dan nggak kasih kabar sama sekali.
§  Mahasiswa bakal menggunakan "jatah izin" tidak masuk dgn maksimal
§  Mahasiswa pas diisuruh nanya malah diem. Dosen ngasih pertanyaan jg diem.
§  Mahasiswa kalau  males bangun pagi nitip absen temen 
§  Mahasiswa suka telat balikin buku perpus
§  Mahasiswa fotocopy semua catetan temen, tapi  akhirnya ga di baca, cuma buat penenang batin.
§  Mahasiswa awal bulan : bisa traktir temen | Akhir bulan : minta traktir temen
§  Mahasiswa ujian open book atrinya gak perlu belajar banyak2

Menjadi seorang mahasiswa punya suatu kebanggan tersendiri. Setidaknya ada kata “Maha” yang melekat, yang dulunya adalah seorang siswa. 

Suatu ketika, aku pernah harus merelakan sesuatu Sesuatu yang sama sekali tidak ingin kulepas Butuh proses yang cukup kuat untuk bisa meyaki...