Kamis, 07 Agustus 2014

MEMBUAT SCRAPBOOK: COVER SCRAPBOOK I

Halo semuanya! kali ini saya tulis tentang tutorial membuat cover scrapbook. biasanya cover scrapbook yang pernah saya buat, biasanya polos soft cover atau saya beli dari toko scrapbook atau kertas kado. cover scrapbook ini terinspirasi dari bentuk segitiga, saya lagi suka dengan form ini. segitiganya terbuat dari kertas origami/kertas majalah.
cover ini cocok untuk even apa aja, cocok untuk scrapbook ulang tahun atau scrapbook anniversary. bisa dalam bentuk scrapbook akordion atau scrapbook biasa yang dijilid ring.




BAHAN YANG DIBUTUHKAN
(1) lem uhu/double tip (2) pulpen  (3)lem uhu (4)penggaris (5)pulpen/pensil
(6) kertas spektra (7) kertas origami
(8) astro stiker hitam (9) karton tebal

STEP 1
Pertama kita kerjakan bagian karton, kita ukur dahulu kemudian gunting


STEP 2
setelah itu alas karton tebal disampul dengan astro stiker hitam. astro ini seperti kertas karton hitam biasa namun kelebihannya ini adalah stiker, jadi tidak usah dilem lagi. bila tidak ada astri stiker pun, memakai karton hitam biasa juga tidak apa-apa

STEP 3
kemudian beralih membuat segitiga untuk cover. jumlah segitiga yang digunakan sebanyak 54 buah segitiga. 

 
ini hasil segitiga yang sudah dibuat, saya pakai 27warna x 2 : 54 warna
saya menggunakan berbagai kertas origami untuk mendapatkan gradasi warna, dan menggunakan kertas spektra juga karena untuk menambah warna


STEP 4
lem kertas segitiga tersebut. ada kertas origami yang kurang bagus jika menggunakan lem uhu/fox maka ada sebagian yang saya tempel dengan double tip. sebelum itu buat garis 1cm tiap sisi. jarak antara baris segitiga pertama dengan segitiga berikutnya adalah 0,5cm


ini hasil setelah semuanya tertempel :D


STEP 5
Kemudian untuk tampak belakang kita sampul dengan kertas cover (kertas cover yang saya gunakan di tutorialmessage in the bottle dan kolase boys and girls) atau jika ini untuk scrapbook akordion maka akan tersampul sendiri dengan kertas yang digunakan

 TADAAAAA!!
Maka cover pun jadi
disebelah kanan adalah segitiga yang saya buat dari kertas origami motif dan majalah, majalah yang saya gunakan adalah Go Girl Magazine. motif yang unik ini saya gunting dari foto pakaian yang mempunyai motif unik. kalau yang ini saya harus cari 54 gambar berbeda. stepsnya sama dengan sebelumnya.

 Semoga tutorial ini membantu! MARI MEMBUAT SCRAPBOOK XXX

25 Peralatan dan Perlengkapan Mendaki Gunung

Salah satu pertanyaan yang paling sering muncul tentang mendaki gunung adalah "peralatan apa yang mesti dibawa?" Apalagi buat yang baru pertama kali mendaki gunung. Peralatan-peralatan berikut tidak semuanya mesti dibawa tergantung siapa, ke gunung mana dan kapan. Kenapa demikian? Sebagai contoh, saya pribadi tidak merasa nyaman menggunakan trekking pole saat mendaki. Bahkan pernah saat mendaki Gunung Slamet via Baturraden saya meninggalkan trekking pole ditengah perjalanan menuju puncak dan memilih menggunakan tangan untuk bertumpu jika diperlukan. Tapi bagi sebagian pendaki lain mungkin justru sebaliknya. Trekking pole mungkin bisa jadi menjadi salah satu peralatan yang harus masuk di dalam daftar peralatan yang harus dibawa saat hendak mendaki gunung. Tapi meskipun secara keseluruhan saya tidak merasa nyaman menggunakan trekking pole, pada saat mendaki gunung tertentu (biasanya yang berpasir dan berbatu) saya akan mempertimbangkan untuk membawa trekking pole. Artinya saat hendak mendaki gunung ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan untuk memutuskan peralatan apa yang mesti dibawa.

Berikut beberapa peralatan mendaki gunung sebagai salah satu referensi anda.
1) Ransel/tas gunung
Gunanya jelas untuk menaruh berbagai barang-barang keperluan anda selama pendakian. Mengapa ransel/tas gunung? Mengapa bukan tas atau ransel biasa saja? Ransel/Tas Gunung, sebagaimana namanya jelas di-design secara khusus untuk mendaki gunung. Salah satu kelebihannya adalah ransel/tas gunung di-design sedemikian rupa sehingga beban yang kita pikul bisa terdistribusi merata di badan. Hal ini akan membantu menghemat energi dan lebih nyaman. Makanya jangan heran, jika anda melihat pendaki yang membawa tas/ransel "supergede" tapi tetap kuat dan bisa mendaki tanjakan sedemikian terjal. Kelebihan lainnya adalah tas/ransel gunung memiliki sekat-sekat dan kantung-kantung yang di-design untuk memudahkan menaruh dan mengakses berbagai jenis barang. Apakah memakai tas/ransel biasa dilarang? Tidak ada "pengharaman" tentunya. Ada banyak teman-teman pendaki yang saya temui membawa tas/ransel biasa. Namun lagi-lagi, anda harus mempertimbangkan kemana, kapan dan siapanya serta jenis dan jumlah barang-barang yang anda bawa. Tapi diatas itu semua tentunya lebih dan sangat direkomendasikan untuk menggunakan ransel/tas gunung. Ada berbagai merk tas atau ransel gunung yang dijual di pasaran seperti: The North Face, Deuter, Eiger, Karrimor, Avtech, ConsinaAlpine, dan lain-lain. Pilihlah tas atau ransel yang benar-benar nyaman di badan anda. Tas/ransel gunung terdiri atas berbagai kapasitas. Ada yang 40, 60, 80, 100 dan 120 liter. Sesuaikan dengan kebutuhan anda.

2) Tenda
Tenda diperlukan untuk berteduh dan beristirahat. Layaknya seperti rumah versi mini. Ada banyak sekali jenis tenda dengan berbagai model, ukuran, kapasitas  dan beratnya. Kalau anda mendaki misalnya cuma berdua, ya ngapain bawa tenda dengan kapasitas empat atau enam orang. Mungkin cukup membawa tenda dengan kapasitas dua orang. Setidaknya ada dua hal yang mesti dipertimbangkan saat membeli tenda, yakni beratnya, kekokohan dan kualitas bahannya dalam menahan dingin, hujan serta angin. Saya pribadi punya dua buah tenda. Masing-masing berkapasitas empat orang. Namun bedanya yang sangat mencolok adalah salah satu tenda lebih berat dibandingkan satunya lagi. Namun disisi lain tenda yang lebih berat ini justru bahannya lebih baik dan lebih hangat saat berada didalamnya. Namun karena saya pribadi saat mendaki cukup banyak membawa barang-barang lainnya, terutama peralatan kamera, maka tenda yang lebih ringanlah yang sering dibawa-bawa. Beberapa merk tenda yang dijual di pasaran misalnya Eiger, Bestway, Lafuma, Montana, Rei, dll.
3) Jaket
Jaket merupakan salah satu peralatan mendaki yang sangat penting untuk dibawa saat mendaki gunung, kecuali jika anda ke Gunung Sahari atau Toko Gunung Agung... He..he..he.. Just kidding :) . Okay, back to topic. Jaket berguna untuk menahan dan mengurangi dingin sehingga panas tubuh tetap terjaga. Hal ini berguna untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan akibat kedinginan. Pastikan jaket yang anda pilih memiliki kemampuan untuk itu karena ada banyak jenis jaket di pasaran dengan kualitas dan kemampuan yang berbeda-beda.

4) Sepatu atau sandal gunung
Namanya mendaki dimana kita akan berjalan kaki, tentunya alas kaki yang memadai diperlukan karena digunung kita akan melalui berbagai macam medan mulai dari hutan, semak belukar, pasir, bebatuan, lumpur dan juga sungai atau genangan air. Yang sangat direkomendasikan tentunya sepatu atau sendal gunung. Soal anda mau memilih yang mana (sepatu atau sendal gunung), tentunya kembali ke personal taste setiap individu. Saya pribadi lebih senang menggunakan sepatu gunung dibandingkan sendal karena saya merasa lebih leluasa dan nyaman bergerak dengan menggunakan sepatu. Biasanya saya juga membawa sandal sebagai cadangan. Sepatu gunung (sepatu hiking) tersedia dalam berbagai merk seperti Hi-tech, Karrimor, Vaude, North Face, Merrel, Rei, dll. Sepatu gunung ada yang tahan air (waterproof) dan ada juga yang tidak.

5) Jas hujan
Sesuai namanya jas hujan berfungsi untuk melindungi badan anda dari hujan saat mendaki sehingga badan dan peralatan-peralatan anda tetap kering. Selain itu jas hujan bisa juga digunakan sebagai bahan untuk membuat bivak dalam kondisi darurat. Saya lebih menyukai jas hujan yang lebar ketimbang jas hujan yang terdiri atas sepasang celana dan baju yang fit ke badan. Jas hujan lebar memungkinkan saya menutup tas atau ransel gunung dan tas kamera yang biasanya saya taruh di depan dada. Selain jas hujan, terkadang saya juga membawa payung karena terasa lebih praktis pada situasi-situasi tertentu :). Pendaki bawa payung? Why not.. :)

6) Pakaian ganti secukupnya
Bawalah pakaian ganti secukupnya. Pakaian ganti diperlukan untuk jaga-jaga apabila pakaian anda basah atau lembab. Dengan mengganti pakaian badan akan lebih segar dan tetap hangat. Jumlahnya berapa tentunya tergantung setiap individu, tujuan dan berapa lama mendaki gunung. Saya biasanya membawa sepasang pakaian ganti untuk pendakian dengan lama menginap satu malam. Misalnya mulai mendaki sabtu pagi dan turun gunung hari Minggunya. Pilihlah pakaian dengan bahan yang ringan dan mudah kering. Akan lebih baik lagi jika anda menggunakan pakaian-pakaian hiking dengan bahan yang ringan dan cepat kering.

7) Kompor dan peralatan masak lainnya
Kompor dan peralatan masak dan makan diperlukan untuk memasak selama pendakian. Mengapa? Karena di gunung tidak ada warung ataupun foodcourt! He..he..Ya iyalah yaaa.. :) Peace ah..Becanda :). 

Bawalah kompor dan peralatan masak yang benar-benar dibutuhkan. Pertimbangkan juga ukurannya. Amat sangat tidak dianjurkan membawa kuali atau kompor gede anda yang di rumah! Repot pastinya ^_^
Gunakanlah kompor dan peralatan mini yang biasa digunakan untuk mendaki gunung. Ini bertujuan untuk kepraktisan dan meminimalisir beban yang dibawa. Untuk bahan bakarnya anda bisa menggunakan spirtus atau dengan menggunakan gas portable. Saya lebih suka membawa kompor gas dibandingkan kompor berbahan bakar cair karena lebih praktis.

8) Peralatan makan
Selain peralatan masak jangan lupa bawa juga peralatan makan seperti piring atau mangkuk atau nesting, sendok dan gelas. Seperti halnya peralatan masak, saya juga biasanya sebisa mungkin membawa peralatan yang berukuran kecil. Yang penting intinya ada wadah untuk tempat makan dan minum.

9) Sleeping bag
Sleeping Bag atau kantung tidur berguna untuk menutupi tubuh anda pada saat tidur di dalam tenda sehingga badan kita tetap hangat. Tidak dapat dipungkiri, meskipun anda tidur di dalam tenda, biasanya masih belum cukup untuk menghalau dinginnya udara pegunungan saat malam hari. Dua faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih sleeping bag adalah kualitas bahan dan ukurannya. Sleeping bag yang berukuran besar belum tentu bagus dalam menahan hawa dingin. Beberapa merk sleeping bag diantaranya Karrimor, Jack Wolfskin, Makalu, Eiger, Alpine, Walles, Consina, dll.

10) Matras
Matras berguna sebagai alas pada saat tidur di dalam tenda, atau saat nongkrong-nongkrong menikmati suasana diluar tenda, atau bisa juga untuk menaruh bahan-bahan makanan saat anda sedang masak-masak di gunung. Modelnyapun macam-macam. Ada yang terbuat dari aluminium foil dan ada juga yang terbuat dari karet.

11) Sarung tangan
Sarung tangan berguna untuk melindungi tangan dari goresan, gesekan atau mungkin gigitan binatang-binatang kecil di tangan anda saat melewati trek di gunung khususnya di hutan-hutan lebat atau semak belukar. Selain itu sarung tangan juga berguna sebagai penghangat, karena salah satu bagian tubuh yang sensitif terhadap hawa dingin adalah jari-jari tangan. Saya biasanya membawa dua pasang sarung tangan, satu yang tebal yang biasanya dipakai saat melewati jalur-jalur berat misalnya ketika memasuki trek berbatu atau hutan atau semak-semak yang rimbun. Sedangkan satu lagi sarung tangan berbahan kain lembut yang biasanya saya pakai saat tidur.

12) Masker
Beberapa gunung memiliki trek berpasir dan sangat berdebu. Hal ini tentunya bisa mengganggu pernapasan. Masker berguna untuk menghindari debu saat mendaki gunung. Selain itu berguna juga untuk mengurangi terpaan dingin di bibir dan mulut.

13) Kupluk
Kupluk berguna sebagai penutup kepala untuk mengurangi hawa dingin. Meskipun kecil, kupluk sangat penting untuk menjaga panas badan. Kepala dan telinga juga sensitif terhadap dingin.

14) Headlamp atau senter
Merupakan benda yang termasuk penting untuk dibawa. Di gunung pastinya gelap. Pada malam hari yang ada hanya cahaya bulan dan bintang-bintang. Dengan headlamp (penerang/senter yang dipasang di kepala) atau senter akan membantu anda melakukan berbagai aktivitas di malam hari. Selain ituheadlamp/senter juga krusial saat melakukan perjalanan menuju puncak pada dini hari. Saya lebih menyukai menggunakan headlamp dibandingkan senter yang dipegang di tangan karena dengan headlamp, tangan saya lebih bebas bergerak dan bertumpu. Oya, jangan lupa bawa baterai cadangan untuk mengantisipasi habisnya energi baterai. Selain membawa baterai cadangan saya bahkan biasanya membawa headlamp cadangan juga atau sebuah senter berukuran kecil untuk mengantisipasi kalau-kalau terjadi kerusakan pada headlamp yang saya gunakan.
15) Kaos kaki
Kaos kaki diperlukan untuk menghangatkan kaki dan jari-jari dari hawa dingin seperti halnya sarung tangan. Manfaatnya akan sangat terasa saat tidur di malam hari. Saya setidaknya membawa dua pasang kaos kaki saat mendaki gunung. Sepasang dipakai saat trekking sedangkan sepasangnya lagi digunakan pada saat tidur.

16) Trash bag dan kantung plastik
Trash bag berguna untuk menaruh sampah-sampah selama pendakian. Misalnya bungkus-bungkus makanan yang anda bawa, kotoran makanan, dll. Selain itu trash bag juga berguna sebagai pelapis dibagian dalam ransel/tas gunung untuk menjaga agar barang-barang, terutama pakaian tetap kering. Pada kondisi tertentu bisa saja ransel/tas gunung anda lembab karena terpaan hujan dan hawa dingin. Tidak jarang barang-barang bawaan yang ditaruh di tas/ransel gunung juga bisa terkena imbasnya. Pasti gak enak rasanya dong kalau pakaian atau sleeping bag anda lembab! Jadi lapisi dulu bagian dalam tas/ransel dengan trash bag besar, baru kemudian masukkan barang-barang bawaan anda. Bawa juga kantong plastik berukuran sedang dan kecil untuk menaruh sampah dan pakaian kotor.

17) Peralatan navigasi
Peralatan navigasi diperlukan untuk menunjukkan arah atau membantu anda dalam keadaan tersesat. Peralatan tersebut diantaranya GPS, peta dan kompas.

18) Decker
Decker berguna untuk mengurangi beban lutut saat mendaki atau menuruni gunung sehingga meminimalisir potensi cedera di lutut. Barang ini tinggal dipasang di lutut. Decker ini bukan yang berbahan keras tentunya seperti yang digunakan di dunia otomotif, tapi yang terbuat dari kain yang berbahan lembut dan elastis.

19) Gaiter
Gaiter dipasang di atas sepatu menutupi hingga tungkai kaki dibawah lutut. Biasanya terbuat dari bahan kain atau polyester. Gunanya untuk melindungi tungkai kaki bagian bawah dan juga untuk menghindari masuknya pasir dan batu ke dalam sepatu saat melewati trek berpasir dan berbatu di gunung.

20) Trekking pole
Trekking pole berfungsi untuk membantu bertumpu saat mendaki terutama saat melewati lereng yang cukup miring. Istilah gampangnya adalah tongkat.Trekking pole ini bisa di-adjust sedemikian rupa panjang pendeknya sesuai dengan kebutuhan anda.

21) Pisau
Pisau tentunya berguna untuk potong-memotong. Misalnya memotong bahan-bahan masakan, tali, dll. Selain itu pisau juga berguna untuk berjaga-jaga (self defense) terhadap kemungkinan serangan binatang buas yang mungkin saja terjadi.

22) Obat-Obatan Pribadi
Siapkan obatan-obatan pribadi apalagi jika anda mempunyai penyakit khusus misalnya alergi, dll. Obat-obatan ringan lainnya yang bisa dibawa diantaranya obat luka, minyak kayu putih, salon pas, madu, balsem, gula merah, dll.

23) Tisu
Tisu berguna sebagai alat pembersih entah itu pembersih peralatan memasak dan makan maupun wajah.

24) Topi
Tujuannya cukup jelas yakni untuk mengurangi terpaan terik matahari di gunung.

25) Rain cover
Rain cover berguna sebagai penutup tas/ransel anda sehingga tidak basah saat hujan melanda. Rain cover juga tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan ukuran tas/ransel gunung. Rain cover ada yang bisa anda dapatkan saat membeli tas/ransel gunung dan ada juga yang tidak alias dijual terpisah dengan tas/ranselnya.

Selain peralatan-peralatan di atas ada juga peralatan lainnya seperti karabiner, tali, dll. Hmmm….Banyak sekali ya peralatannya! Repot dong mau naik gunung! Tenang…Anda tidak harus membawa semua peralatan-peralatan tersebut. Sekali lagi, pertimbangkan berbagai faktor saat hendak mendaki gunung. Peralatan-peralatan seperti gaiterdeckertrekking pole, dan topi misalnya lebih bersifat optional. Namun peralatan-peralatan seperti tenda, jaket, kupluk, sepatu/sandal, headlamp/senter, peralatan masak dan makan, tas/ransel misalnya, merupakan peralatan-peralatan yang sangat penting untuk dibawa saat mendaki gunung.

Bagaimana kalau misalnya tidak punya tenda? Solusinya carilah teman yang punya tenda yang mungkin bisa diajak mendaki bersama atau mungkin bisa dipinjam tendanya. Jika anda pergi mendaki berkelompok, peralatan seperti tenda dan peralatan memasak tentunya tidak perlu harus dibawa oleh setiap orang di dalam tim. Cukup berbagi tugas saja siapa yang membawa tenda, peralatan masak, dan lain-lain.

Tips Dan Perlengkapan Mendaki Gunung

Tips Dan Perlengkapan Mendaki Gunung – Mendaki gunung merupakan salah satu hobby yang meskipun tergolong Hobby Beresiko atau ekstrim, namun tidak menyurutkan Para penggiat alam bebas untuk meninggalkan Olahraga ekstrem ini. Untuk lebih mempermantap lagi persiapan persiapan sebelum anda mendaki gunung, maka Pustaka Sekolah akan share sedikit mengenai Tips seputar mendaki gunung dan pelegkapan apa saja yang diperlukan untuk mendaki. Meskipun buat para pendaki yang sudah terbiasa mendaki gunung tidak ada salahnya untuk mengikuti tips-tips berikut. Inti dari kegiatan pendakian gunung untuk menikmati dan mensyukuri keindahan alam tanpa merusak dan menyakiti gunung itu sendiri dan diri sendiri sebagai pendaki. Saya biasa menyebutkannya sebagai menikmati tanpa menyakiti. Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak dan banyak digemari.Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan terkadang ekstrim.
tips mendaki
Pendaki pemula mendaki gunungLantaran itu, dalam melakukan pendakian gunung, seorang pendaki musti melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam (lingkungan hidup). Tips-tips mendaki gunung buat pendaki pemula berikut mungkin sedikit membantu persiapan pendakian gunung tersebut. Tips Mendaki Gunung untuk Pemula. Untuk mendaki gunung, beberapa hal (tips) yang harus diperhatikan antara lain:
  • Perencanaan pendakian. Tips pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait.
  • Kesiapan fisik dan mental. Tips selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin.
  • Penguasaan medan dan rute. Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan hapal rute pendakian.
  • Perlengkapan yang mencukupi tapi tidak memberatkan. Membawa perlengkapan yang mencukupi merupakan tips selanjutnya. Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantaranya; tas rangsel khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag (kantong tidur), baju ganti, senter dan alat penerangan, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi (seperti hape), tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan. Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier (tas rangsel) hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat ransel digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung. Barang-barang bawaan sbelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.
  • Bahan makanan yang mencukupi. Tips membawa makanan dalam mendaki gunung juga penting. Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak. Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.
  • Memperoleh izin dan melapor pada Pos Pendakian. Sebelum pendakian dilakukan musti melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di Pos Pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian.
  • Tidak merusak alam. Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandal), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweiss), maupun membuang sampak nonorganik. Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di Pos Pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam; jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan. Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan. Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti mampu kembali pulang.
Perlengkapan Utama Mendaki Gunung
  • Sepatu dan kaus kaki.
  • Ransel (frame pack, ukuran besar, 30 – 60 liter).
  • One day pack (ransel/tas kecil untuk mobilitas jarak pendek).
  • Senter dan batere dan bolam ekstra.
  • Ponco atau raincoat.
  • Matras.
  • Sleeping bag (atau sarung kalau tidak punya).
  • Topi rimba.
  • Tempat minum atau veples.
  • Korek api dalam wadah waterproof (tempat film) dan lilin.
  • Obat-obatan pribadi (P3K set).
  • Pisau saku.
  • Kompor untuk masak (kompor parafin dan parafin atau kompor tahu dan minyak tanah atau kompor gas dan tabung elpiji).
  • Nesting dan sendok dan cangkir.
  • Peluit (bagus: peluit SOS atau whistle).
  • Survival Kit.
  • Peta dan kompas.
  • Altimeter (kalau punya).
  • Tenda (bisa diganti ponco atau lembaran kain parasut untuk dijadikan bivak).
  • Parang tebas dan batu asah.
  • Tissue gulung (untuk membersihkan perangkat makan-minum bila tidak ada air, dan alat bersih diri habis buang air besar).
  • Sandal jepit.
  • Gaiter (untuk pendakian di daerah yang banyak pasirnya).
  • Kaus tangan.
  • Personal higiene: sikat gigi, odol, sabun mandi, shampo (untuk membersihkan diri saat di desa terakhir, atau  saat dalam perjalanan bertemu dengan sungai yang bisa untuk bersih-bersih diri).
  • Tali plastik (sekitar 10 meter, untuk membuat bivak atau tenda) dan tali rafia.
Pakaian Dalam Mendaki
  •  Pakaian dalam.
  • Celana pendek.
  • Celana panjang.
  • Kaos/t-shirt.
  • Sweater atau parka.
  • Jaket (tahan air).
  • Sarung.
  • Kerpus atau balaclava.
  • Scarf atau slayer.
  • Hem lengan panjang.
  • Pakaian ganti: kaus kaki, kaos, sweater, pakaian dalam.
  • Kaus tangan.
  • Jas hujan (raincoat atau ponco).
First Aid Kit Untuk mendaki
  • Betadine.
  • Kapas.
  • Kain kassa.
  • Perban.
  • Rivanol.
  • Alkohol 70%.
  • Obat alergi: CTM.
  • Obat maag.
  • Tensoplast (agak banyak, mis: 4 pack, terutama untuk preventif ‘blister yang dikenakan sebelum perjalanan dilakukan).
  • Parasetamol.
  • Antalgin.
Demikianlah artikel mengenai tips mendaki gunung dan Perlegkapan yang dperlukan dalam mendaki. Semoga artikel ini dapat memeberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua, Slam Lestari.[ps]


Read more: http://www.pustakasekolah.com/tips-dan-perlengkapan-mendaki-gunung.html#ixzz39i1kgNkr

Acute Mountain Sickness, Penyakit yang Sering Mengenai Pendaki Gunung

Acute mountain sickness atau penyakit gunung merupakan suatu penyakit yang banyak menyerang para pendaki gunung. Penyakit ini terjadi terutama pada pendakian lebih dari 2400 meter. Tidak jarang, pendaki gunung meninggal karena mountain sickness.
Penyakit yang juga disebut altitude sickness ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi alam di pegunungan yang berbeda dibandingkan dataran rendah. Di daerah pegunungan, tekanan udara dan kadar oksigen lebih rendah dibanding dengan dataran rendah, hal ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Beberapa penyebab acute mountain sickness antara lain adalah :
  1. Ketinggian yang dicapai
  2. Medaki terlalu cepat
  3. Kelelahan
  4. Kekurangan cairan
Gejala yang ditimbulkan oleh acute mountain sickness dapat terjadi secara ringan hingga berat. Gejala yang sering timbul antara lain adalah nyeri kepala, kelelahan, sakit perut, penurunan nafsu makan, pusing, dan gangguan tidur. Pada beberapa kasus yang berat, penyakit ini dapat menyebabkan penumpukan cairan pada paru-paru atau otak, yang apabila terjadi maka penderita dapat mengalami demam, kebingungan, tidak seimbang, muntah, pingsan, gangguan penglihatan, sesak, dan kebiruan pada bibir atau kuku. Keadaan tersebut dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian apabila tidak mendapat pertolongan segera.
Untuk pencegahan kondisi seperti ini dapat dilakukan dengan aklimatisasi yang baik, yaitu dengan mendaki perlahan, sehingga memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru. Selain itu, jangan terlalu lelah dan minum cukup air.
Terapi terbaik untuk acute mountain sickness adalah dengan turun gunung. Pada kasus yang ringan, anda dapat berisitirahat sejenak hingga kondisi tubuh stabil dan terbiasa dengan kadar oksigen yang rendah. Pemberian oksigen dapat pula dilakukan untuk memperbaiki kondisi pasien. Apabila ada dokter atau tenaga medis di sekitar, pengobatan dengan acetazolamide dapat diberikan untuk mempercepat kemampuan tubuh untuk beradaptasi pada ketinggian. Ada pula perlengkapan khusus yang dapat digunakan untuk memberi pertolongan pada kasus acute mountain sickness yang berat, yaitu Gamow bag.
Mendaki gunung memang menyenangkan, tapi tentunya diperlukan persiapan dan pengetahuan yang cukup agar dapat menikmatinya. Acute mountain sickness dapat terjadi pada siapapun, laki-laki atau wanita, oleh karena itu berhati-hatilah dalam mendaki gunung.

Suatu ketika, aku pernah harus merelakan sesuatu Sesuatu yang sama sekali tidak ingin kulepas Butuh proses yang cukup kuat untuk bisa meyaki...