Senin, 28 Desember 2015

Keistimewaan Cewek di Fakultas Pertanian

Setiap jurusan yang ada di perkuliahan selalu memberikan bentukan karakter tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa yang bergelut dengan serius di dalamnya. Diantara jurusan-jurusan yang sering menjadi pilihan, beberapa fakultas yang dianggap kece seringkali jadi rebutan hingga mati-matian untuk bisa masuk didalamnya, misalnya saja fakultas Teknik, Kedokteran, Ekonomi dan fakultas yang dianggap bergengsi lainnya. Namun diantara fakultas yang banyak jumlahnya, ada salah satu fakultas keren yang masih sering dipandang sebelah mata khususnya bagi remaja perempuan yaitu Fakultas Pertanian. Tanpa mereka sadari, ada beberapa fakta menarik yang membuat cewek di Fakultas Pertanian memiliki beberapa keistimewaan untuk jadi pendamping di masa depan. Apa sajakah faktanya? Berikut ini alasannya...

1.      Mereka memiliki mental yang kuat dan tak peduli dengan omongan yang merendahkan
Seringkali kuliah di jurusan ini dipandang kelak hanya melahirkan para petani. Buat apa kuliah tinggi jika nanti hanya jadi petani? Namun tekad mereka yang mantab dan kuat akan senantiasa membuat mereka bermental baja terhadap omongan-omongan tersebut dan menjawabnya ringan dengan senyuman, “Kami memang calon petani, tapi petani berdasi!”. Kelak ketika berumah tangga akan kuat menghadapi berbagai ujian yang pasti menyerang rumah tangganya dengan sang suami. “Sudah biasa diremehkan, mari kita hadapi dengan senyuman!”

2.      Tak peduli panas dan hujan, alam raya adalah kawan yang menyenangkan
Banyak cewek di dunia ini yang mengidamkan kulit putih mulus, cantik, beli banyak kosmetik dan menghindari sinar matahari yang terik. Namun hal ini tentu merupakan hal yang tak terlalu dikhawatirkan pada beberapa cewek yang ada di Fakultas Pertanian. Terjun ke sawah, menanam padi dalam kondisi penuh lumpur, mengamati tinggi tanaman dalam panas terik, hingga menangkap hama yang sering membuat beberapa cewek jijik melihatnya sudah biasa digambar dan diamati dengan teliti. Cewek-cewek kuat seperti inilah yang kelak akan jadi ibu super bagi anak-anakmu nanti. Walau panas, hujan badai, ia akan senantiasa sudi mendampingimu. Tak disibukkan karena penampilan, ia cantik natural tanpa beli rentetan kosmetik yang mahal.

3.      Sudah terbiasa memperbaiki kesalahan, demi kata ACC atas sebuah laporan
Praktikum yang bejibun ditambah tugas pembuatan laporan dari para asisten dosen telah mencetak mereka sebagai jiwa-jiwa yang senantiasa memperbaiki kesalahan yang sebelumnya. Para asisten dosen yang sangat mengerikan dan teliti dalam mengoreksi laporan mereka membuatnya lebih berhati-hati untuk lupa menaruh tanda titik sekalipun. Mereka akan dengan sabar merevisikannya berkali-kali hingga mendapatkan ACC. Mereka akan senantiasa berhati-hati dalam bertindak dan berusaha memperbaiki diri meski harus gagal berkali-kali. Pantang menyerah, meski badan mulai lelah!

4.      Proses adalah hal yang mereka agungkan, bukan sekedar hasil yang instan
Setiap melakukan suatu pengamatan dan praktikum mereka dituntut untuk obyektif. Meski harus bermalam di kampus untuk sekedar mengamati membukanya stomata membuat mereka lebih sabar dalam menikmati suatu proses kehidupan.  Dimana dalam dua hari sekali harus rajin ke kebun melakukan perawatan dan penyiangan. Semuanya itu harus mereka lalui dengan tahapan-tahapan yang tak mulus begitu saja. Sekali saja mereka salah dalam melakukan perawatan maka tanaman yang diharapkan tak tumbuh maksimal bahkan bisa mati mengenaskan. Dan alhasil berimbas pada nilai praktikum. Maka mereka akan berusaha semaksimal mungkin dalam merawat tanaman, dengan sabar dan tahapan yang benar. Ini membuktikan bahwa ia sudah terbiasa melalui prosesnya dalam meraih sebuah kesuksesan dari hal-hal kecil sekalipun dengan belajar dari kehidupan tanaman.

5.      Mereka pandai melihat peluang dan kesempatan untuk masa depan
Indonesia yang memang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian membuat kelak ketika mereka lulus akan banyak yang membutuhkan. Dari bekerja di perusahaan pertanian, perbankan, jadi konsultan, manajer pertanian, pengusaha, penyuluh dan berbagai pekerjaan keren lainnya. Mereka mampu membaca peluang yang besar disaat kebanyakan dari para remaja memilih untuk kuliah di jurusan yang sedang mainstream dengan pekerjaan yang kelak sangat banyak saingannya. Memiliki pasangan yang pandai akan memberi pengaruh besar bagi masa depanmu. Ia akan senantiasa memberikanmu saran brilian dalam mengambil keputusan yang memusingkan. Dibalik laki-laki yang sukses,selalu ada perempuan yang hebat.

6.      Sudah terbiasa menganalisis usahatani, ia juga mampu menganalisis kebutuhan rumah tangga yang memiliki efisiensi
Belajar di Fakultas Pertanian mencetak mereka untuk mampu menjadi lulusan yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi khususnya dalam membantu petani. Salah satu permasalahan yang masih dihadapi oleh para petani di Indonesia adalah masih sedikitnya para petani yang sudah mampu menganalisis usahataninya sendiri. Sehingga lulusan pertanian juga diharuskan mampu menganalisis suatu usaha tani dimana untuk mencapai keuntungan yang maksimal penggunaan inputnya juga harus efisien. Tidak berlebihan ataupun kekurangan. Dari sini mereka mulai berpengalaman bagaimana belajar menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan. Sebuah bahtera rumah tangga membutuhkan istri-istri yang pandai dalam menganalisis seperti ini. Bukan hanya pandai membelanjakan tapi juga hemat dalam memilih kebutuhan.

7.       Semakin menyehatkan dan sayang akan lingkungan
Bekal berkebun yang didapat semasa kuliah membuat tangan mereka gatal untuk selalu bergelut dengan yang namanya bertanam. Lulus kuliah tak membuat mereka enggan untuk bersahabat dengan yang namanya tumbuhan. Jangan heran jika rumah mereka senantiasa ditumbuhi oleh beraneka macam tanaman. Selain menambah kesejukan, keindahan dan mengoptimalkan pasokan oksigen bagi penghuninya, penanaman tanaman khususnya hortikultura baik itu buah dan sayuran mampu menghemat pengeluaran untuk ke pasar membeli aneka sayuran dan buah-buahan. Mereka dituntut untuk lebih pandai mengolah masakan berbahan sayuran milik sendiri yang kesehatannya lebih terjamin dari pada produk pasar yang belum jelas dari mana asalnya. Cinta lingkungan dan yang pasti menyehatkan!

8.      Kemampuan sosial yang tinggi, karena terbiasa berhubungan dengan petani
Praktikum semasa kuliah mengharuskan mereka untuk langsung terjun ke lapang, melakukan observasi dan wawancara langsung dengan petani. Karena hal ini sudah terlalu sering dan selalu ada pada praktikum tiap semesternya mereka akhirnya lebih terbiasa untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Masa di awal-awal pernikahan biasanya beberapa perempuan masih menemui kesulitan untuk beradaptasi dengan keluarga suami maupun kerabat baru di sekitarnya. Ketika seseorang sudah terbiasa untuk berkomunikasi baik dan luwes bergaul dengan siapa saja tentu hal ini lebih memudahkannya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Bagaimana dengan penjelasan diatas? Buat kamu para cewek yang saat ini kuliah di pertanian jangan berkecil hati. Karena kalian adalah calon istri yang kelak banyak diimpikan mampu menjadi pendamping terbaik oleh kaum lelaki dan negeri ini. Salam Semangat buat calon petani berdasi!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suatu ketika, aku pernah harus merelakan sesuatu Sesuatu yang sama sekali tidak ingin kulepas Butuh proses yang cukup kuat untuk bisa meyaki...