Kamis, 02 Oktober 2014

Laporan Praktikum Okulasi Magga

Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang Teknik Sambung
Perkembangbiakan secara generatif merupakan proses perkembangbiakan yang melibatkan peleburan gamet jantan dan gamet betina. Proses peleburan dua gamet ini biasa kita sebut pembuahan. Perkembangbiakan secara generatif terjadi pada tumbuhan berbiji, baik gimnossperma (berbiji terbuka) maupun angiossperma (berbiji tertutup). Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanpa melalui proses peleburan dua gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya. Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan (artifisial).
Perkembangbiakan secara vegetatif alami merupakan cara perkembangbiakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif alami antara lain : Rhizoma, Stolon, Umbi lapis, Tunas, Umbi batang, Spora. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetatif buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perkembangbiakan ini tergolong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu yang relative lebih singkat dibandingkan dengan perkembang biakan secara
vegetatif alami. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif buatan antara lain : Setek, Cangkok, Sambung (enten), Tempel (okulasi), Runduk, Kultur Jaringan.

Latar Belakang Teknik Okulasi
   Mengenten atau Penyambungan (Grafting) serta Okulasi atau Penempelan Mata Tunas (Budding) merupakan teknik perbanyak tanaman yang dilakukan secara vegetatif. Selain kedua teknik ini masih ada teknik-teknik yang lain seperti Mencangkok (Air Layering) dan Perundukan Tanaman (Ground Layering). Pada teknik perbanyakan secara Budding perlu disediakan bagian tanaman sebagai calon batang atas dan bagian tanaman sebagai calon batang bawah (dari tanaman sejenis). Umumnya calon batang atas adalah tanaman yang produksinya diutamakan sedangkan batang bawah adalah batang yang memiliki ketahanan terhadap faktor lingkungan seperti kekeringan dan lain sebagainya. Untuk penyambungan, calon batang bawah dipotong berbentuk huruf v sedangkan batang atasnya dipotong menyerong kiri-kanan agar dapat diselipkan secara tepat pada batang bawah. Setelah diselipkan secara tepat, sambungan ini lalu di ikat membentuk satu tanaman utuh. Tanaman sambungan dibiarkan hingga tumbuh menyatu dan siap untuk ditanam di lapangan. Pada teknik okulasi, mata tunas (mata tempel) harus diambil dari tanaman yang memiliki pertumbuhan yang baik, sehat serta cukup umur untuk diambil sebagai mata entres, mata tunas diambil dari cabang yang tumbuh keatas (tunas air), yang merupakan cabang-cabang muda dari bagian yang telah dewasa, sedangkan untuk batang bawah, umur batang bawah harus sama dengan umur cabang mata entres. Batang bawah berasal dari tanaman yang ditanam dari biji dan sebaiknya telah berumur 3-4 bulan, sedangkan batang atas diambil dari pohon yang berumur 1 bulan menjelang berbunga, atau dari cabang yang telah berumur 10 bulan. Mata tunas yang diambil adalah yang belum keluar mata tunasnya. Mata tunas sebagai calon bagian atas tanaman diambil dengan cara dipotong membentuk kubus (jangan sampai mata tunasnya rusak). Calon batang bawah juga dipotong (dikelupas/disayat kulitnya seukuran calon mata tunas) agar nantinya dapat ditempel secara tepat. Mata tunas kemudian ditempelkan secara tepat pada calon batang bawah lalu di ikat bagian atas dan bagian bawahnya sehingga air ataupun udara tidak dapat masuk. Setelah mata tunas tumbuh maka tanaman dapat dipindahkan ke lapangan. Jika terdapat
percabangan pada bagian atas tanaman (diatas daerah penempelan) maka cabang tersebut dipotong sehingga yang berkembang adalah cabang atas hasil penempelan.


Bab II
Pembahasan
A.     Sambung
1.       Pengertian Sambung
Menyambung atau mengenten merupakan penggabungan batang bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru. Terjadinya penyatuan ini disebabkan oleh menyatunya kambium batang bawah dan kambium batang atas.
Pada dasarnya sangat banyak teknik sambung yang dapat kita gunakan tergantung dari berbagai macam tanaman yang akan kita jadikan media untuk perkembangbiakannya. Sambung pucuk adalah penyatuan pucuk (sebagai calon batang atas) dengan batang bawah sehingga terbentuk tanaman baru yang mampu saling menyesuaikan diri secara kompleks.
2.        Jenis-Jenis Sambung
a. Sambung baji (wedge grafting)
Sambung baji/sambung celah merupakan cara penyambungan yang paling mudah dilakukan. Cara ini yang paling banyak dilakukan oleh penangkar-penangkar bibit. Sambung baji ini dapat dilakukan dengan memotong batang bawah 2-3 cm di atas perbatasan warna hijau dan coklat. Kemudian dibelah sama besar sepanjang 2-5 cm, calon batang atas dipotong sepanjang 2-3 ruas (7,5-10 cm) kemudian pangkalnya diiris menyerong pada kedua sisinya. Pengirisan harus sampai sebagian kayunya. Bentuk irisan ini menyerupai bentuk lancip atau mata
kampak. Calon batang atas yang telah diiris lalu dimasukan ke celah batang bawah kemudian diikat.
b. Sambung baji terbalik (interved wedge grafting)
Cara penyambungan ini merupakan kebalikan dari sambung celah. Caranya yaitu batang bawah diiris pada kedua sisi yang berlawanan sehingga berbentuk mata baji/kampak. Calon batang atasnya dibelah, kemudian batang bawah dimasukan pada celah batang atas kemudian diikat dengan menggunakan tali plastik. Cara pengikatan dimulai dari bawah ke atas dengan menggunakan sistim genteng. Batang atas dan bagian yang disambung ditutup dengan rantang plastik bening kemudian diikat. Tujuan pemberian rantang plastik ini adalah untuk menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan.
c. Sambung cumeti
Sambung cumeti ini cocok dilakukan untuk bibit tanaman yang agak besar, dan telah memiliki diameter batang antara 0,7-1,2 cm. Cara pembuatan sambungan ini sangat mudah. Irisan yang dibuat sambungan berbentuk diagonal. Kedua batang yang telah diiris dengan bentuk yang sama ini digabungkan satu sama lain kemudian di ikat dengan tali plastik. Agar sambungan ini tidak mudah goyah dan kedap udara, sebaiknya sambungan ditutup dengan lilin atau malam. Lilin atau malam sebelum dioleskan ke sambungan terlebih dahulu dipanaskan sampai mencair.
Banyak orang yang mengkhawatirkan kekuatan sambungan, bila sambungan ini telah menjadi pohon yang besar. Hal tersebut dikhawatirkan akan patah, karena sambungan tidak mampu menahan batang atas. Sebenarnya kekhawatiran ini tidak perlu terjadi, sebab dengan menyatunya kedua kambium antara batang bawah dan batang atas, maka kedua batang (batang atas dan batang bawah) telah menjadi satu batang yang kuat.
d. Sambung celah lidah (whip and tongue grafting)
Metode sambung ini belum digunakan secara luas, karena pelaksanaan sambungan cukup rumit dan sulit. Cara penyambungannya  adalah batang bawah diiris diagonal sepanjang ± 1/3 dari irisan diagonal bagian atas dibuat irisan ke bawah lalu ke atas lagi, sehingga di tengah irisan diagonal terdapat celah. Pangkal batang atas juga dibuat irisan diagonal, lalu dibuat celah selebar 1/3 dari panjang irisan diagonal. Bentuk irisan batang atas harus sama dengan bentuk irisan batang bawah, agar kedua permukaan potongan ini dapat bertemu dengan tepat. Bila kedua irisan tersebut tidak dapat bertemu dengan tepat maka kedua kambium antara batang atas dan batang bawah tidak dapat menyatu sehingga sambungan akan mengalami kegagalan

3.       Tujuan Penggunaan Teknik Sambung (Enten)
Beranalogi dari tujuan perkembangbiakan secara vegetatif buatan kita dapat mengetahui bahwa tujuan utamnya adalah untuk menghasilkan tumbuhan baru dengan varietas yang berbeda dalam waktu yang relatif singkat. Namun sebenarnya adabeberapa tujuan lain dari penggunaan teknik sambung ini dia antaranya :
1.      Untuk mendapatkan bibit tanaman baru.
2.      Untuk membantu pertumbuhan.
3.      Untuk menyambung atau menghubungkan jaringan yang terpisah.
Tujuan teknik sambung ini bergantung kepada setiap individu yang akan melakukan penyambungan pada tumbuhan. Keberhasilan teknik sambung ini sangat erat kaitannya dengan langkah langkah yang digunakan dalam melakukan penyambungaan taman. Dan perlu diingat bahwa sebelum melakukan penyambungan tanaman kita harus terlebih dahulu menentukan tujuan dari penyambungan tanaman tersebut agar langkah dan media yang digunakan tepat dan mendapat hasil yang memuaskan.

4.       Langkah-Langkah/ Cara  Menyambung
v  Batang atas yang disambungkan ditutup dengan kantong plastik bening kemudian diikat. Tujuan pemberian kantong plastik ini adalah untuk menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan.
v  Bibit tanaman yang sudah disambung sebaiknya di tempatkan pada tempat yang teduh dengan sinar matahari 20 – 25 %, dan jangan ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari langsung. Maka dari itu tempat pembibitan perlu diberi naungan.
v  Setelah 3-5 minggu sambungan biasanya telah keluar tunas baru, ini sebagai tanda sambungan berhasil. Bila sambungan tidak berhasil biasanya ditandai dengan adanya kering batang.
v  Setelah sambungan benar-benar jadi maka kerudung plastik dapat dibuka. Pelepasan ikatan sambungan dilakukan bila tepi bagian bawah tali pengikat batang bawah membengkak. Hal ini menandakan bahwa sambungan telah betul-betul kuat.
v  Untuk menjamin keberhasilan sambungan sebaiknya pelaksanaan penyambungan dilakukan pada waktu hari cerah dan tidak hujan, angin bertiup tidak kencang dan tidak di bawah terik sinar matahari. Hal ini untuk menjaga agar kambium tidak kering selama pelaksanaan penyambungan berlangsung, bila kambium sampai kering selama pelaksanaan sambungan dapat berhasil.

5.       Syarat Tanaman yang dapat di Sambung.
-          Batang atas dan batang bawah harus kompatibel.
-          Jaringan kambium kedua tanaman harus bersinggungan.
-          Dilakukan saat kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang tepat.
-          Pekerjaan segera dilakukan sesudah entris diambil dari pohon induk
-          Tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah penyambungan selesai agar tidak menyaingi pertumbuhan tunas batang atas.
-          Berproduksi tinggi/berbuah banyak.
-          Bentuk buah baik/sempurna dan rasanya enak.
-          Tahan terhadap hama dan penyakit.
-          Digemari oleh banyak orang karena mempunyai sifat-sifat unggul.
-          Ranting/cabang yang baik berbentuk bulat dan silendris.


6.                 Keuntungan Sambung
a.       Memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu,
b.      Mengubah kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working.
c.       Mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal,
d.      mempercepat pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi,
e.       Mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus dan.
f.       Memperbaiki kerusakan pada tanaman

7.       Kelemahan Sambung
a.       Kelemahannya sulit mendapatkan sambungan batanga atas dalam jumlah banyak.     
b.      Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah jika ditiup angin kencang.
c.       Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara batang atas dan batang bawah.

8.       Sambung Pada tanaman singkong
PENGAMATAN
No
Tanggal
PERKEMBANGAN
Sambung Baji
Sambung Baji Terbalik
Sambung Cumeti
1
12 februari 2013
tanam
tanam
tanam
2
13 februari 2013
Belum ada perkembangan
Belum ada perkembangan
Tumbuh daun dari mata tunas
3
14 februari 2013
Tumbuh tunas baru
Tumbuh tunas baru
Daun semakin besar
4
15 februari 2013
Daun semakin besar
Daun semakin besar
Daun semakin besar

B. Okulasi
1.       Pengertian Okulasi
Grafitng atau ent, istilah asing yang sering kita dengar itu, adalah menghubungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda, sehingga membentuk persenyawaan/ satu-kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai tanaman baru. Dalam okulasi batang bawah disebut rootstoc) dan batang atas disebut entres.
Teknik okulasi merupakan teknik penempelan mata tunas dari tanaman batang atas ke batang bawah yang keduanya bersifat unggul. Dengan cara ini akan terjadi penggabungan sifat-sifat baik dari dua tanaman dalam waktu yang relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang seragam. Tujuan utama membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi.
Pada proses pengokulasian ini terdapat dua bagian yang penting yaitu batang atas dan batang bawah. Kriteria batang bawah untuk dijadikan sebagai bahan okulasi adalah merupakan induk yang diperoleh dari pembiakan generatif yang masih muda.
Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman yang diambil adalah yang sudah tua. Tanaman batang atas harus diketahui asalnya untuk mempermudah menentukan hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil memiliki empat payung,pucuk tanaman dalam keadaan tua.

2.  Jenis-Jenis okulasi
-          Okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi.
-           Okulasi bentuk T.
-         Okulasi bentuk miring

Mengetahui jenis-jenis mata okulasi adalah sangat penting agar okulasi yang dilaksanakan tidak sia-sia dan tingkat keberhasilannya tinggi. Jenis-jenis mata okulasi, yaitu :
a)    Mata sisik : terdapat pada ujung internodia, pertumbuhannya paling lambat. Kurang baik untuk okulasi.
b)   Mata prima : mata tunas yang terletak diketiak daun. Mata inilah yang terbaik untuk okulasi. Letaknya dibagian tengah internodia. Jumlahnya tiap meter kayu entres terdapat 15-20 mata okulasi.


c)    Mata palsu : mata tunas yang tidak pada ketiak daun, berada dibagian paling bawah internodia, jumlahnya antara 3-5 mata. Bila mata ini digunakan untuk okulasi tidak akan tumbuh


3.  Tujuan Okulasi
Prinsip dari okulasi adalah melekatnya kambium suatu jenis tanaman dengan jenis tanaman lain agar berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Karena pada saat ini kambium dapat mempertahankan diri tidak segera menjadi kering., demikian pula dengan mata tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim kemarau, mata tunas yang dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang sebelumnya sudah dibuat pada pola keratannya. Untuk okulasi yang dilakukan pada batang bawah, biasanya dipilih dari jenis tanaman varietas lokal yang sudah berumur sekitar 1 tahun, dan yang memiliki pertumbuhan baik, sehat serta memiliki kulit batang yang mudah dikelupas.

4.  Langkah-langkah Okulasi
a.       Alat Dan Bahan:
-          Pisau okulasi yang tajam
-          Pembalut plastik untuk membalut jendela pada batang bawah
-          Batang pisang untuk meletakkan kayu entres
-          Lap bersih yang dibalutkan dipergelangan tangan untuk membersihkan pisau okulasi.
-          Lap untuk membersihkan getah pada jendela batang bawah dan kayu entres
-          Batu asah untuk mengasah pisau okulasi
-          Batang bawah Yang akan di Okulasi

b.      Cara Okulasi
Ø  Pertama :
·         Memilih dan menentukan tanaman yang akan di sambung, dengan memenuhi beberapa kriteria berikut : tanaman harus sevarietas, tidak terlalu tua dan tidak terlalu mudah, tanaman yang sehat, dalam melakukan mekanisme kerjanya memotong bagian tanaman yang akan di Okulasi.
·         Membuat jendela okulasi pada batang bawah dengan cara mengiris dengan membungkukkan badan. Tinggi sisi kanan dan kiri jendela teratas adalah 10 cm dari tanah sedang tinggi sisi kanan dan kiri jendela terbawah adalah 4 cm dari tanah.
·         Tinggi sisi kanan dan kiri jendela okulasi pada batang bawah dilakukan berturut-turut untuk 20 pohon, kemudian kembali ke tempat kayu entres yang sudah disediakan terlebih dahulu untuk mengambil mata okulasi.
a.       Tinggi sisi kanan dan kiri jendela teratas ± 10 cm dari tanah
b.      Tinggi sisi kanan dan kiri jendela terbawah ± 4 cm dari tanah.
Pembuatan jendela pada batang bawah dapat dilakukan dengan bukaan ke atas dan bukaan ke bawah.
Ø  Kedua :
·      Mengambil mata okulasi dari kayu entres dilakukan dengan cara membuat jendela pada batang bawah. Mata okulasi yang idambil adalah mata okulasi yang dapat digunakan (mata okulasi hidup).
·      Ø Kesiapan batang bawah yang dapat dilakukan okulasi adalah saat daun karet pada paying teratas sudah tua, jika daun pada paying teratas masih muda, tanaman karet akan tumbuh kurang baik.
·      Ø Rata-rata tanaman yang diokulasi baik batang bawah atau batang atas (entres) minimal mempunyai 2 payung.
·      Kayu entres harus diletakkan pada batang pisang supaya mata okulasi tidak rusak. Sebelum membuat jendela untuk mengambil mata okulasi, getah yang melekat pada pisau okulasi harus dibersihkan dahulu dengan lap bersih diikatkan pada pergelangan tangan kiri.
·      Untuk membuat jendela okulasi pada batang bawah dan membuat jendela pada kayu entres untuk mengambil mata okulasi , diperlukan pisau okulasi yang tajam. Pisau okulasi yang tidak tajam (majal) akan mengakibatkan mata okulasi yang diambil menjadi sobek/ pecah dan akan mati jika disambungkan dengan batang bawah, irisan menjadi berat dan keseluruhan pekerjaan okulasi menjadi lambat.

Ø  Ketiga :
·      Membuka jendela pada batang bawah, menempelkan mata okulasi dan membalut jendela pada batang bawah. Sebelum membuka jendela pada batang bawah getah yang keluar dari irisan pembuatan jendela harus dibersihkan dahulu dengan kain. Teknik pengambilan mata okulasi dan menempelkannya pada batang bawah yaitu:
·      Setelah membuat jendela pada kayu entres dan mengirisnya, pangkal irisan dipotong dengan pisau okulasi.
·      Langkah selanjutnya adalah memotong ujung irisan dan langsung mengambil mata okulasi untuk ditempelkan pada batang bawah.
·      Batang atas dan bawah yang sudah di potong tersebut ditempelkan dengan pas kemudian pada sambungan tersebut di ikat dengan plastik transparan dengan kencang dan rapat, kemudian setelah di ikat pada tanaman bagian atas di buang daun yang tidak perlu, tinggalkan daun hanya dua helai dan pada perlakuan tanaman yang satu memotong semua daun yang tumbuh, sehabis semua daunnya dibuang tanaman tersebut di bungkusi dengan plastik yang transparan , tujuannya adalah untuk mengurangi daya transpirasi dan menaungi dari cahaya matahari secara langsung, plastik pembungkus ( sungkup plastik ) ini boleh dilepas setelah tanaman hasil sambungan mencapai umur 14 hari atau dua minggu.
Waktu yang tepat untuk melakukan okulasi adalah jam 06.00 – 10.00 pagi dan jam 15.00 – 17.00 sore

5.  Syarat Tanaman yang dapat di Okulasi
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu : tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru) antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama. Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus. Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama. Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat Pada klon yang akan dijadika batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuha yang cepat, dan tahan terhadap penyakit. 
6.  Keuntungan Okulasi
Keuntungan dari mengenten ataupun okulasi diantaranya tanaman dapat berproduksi lebih cepat, hasil produksi dapat sesuai dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan. Sebagai contoh anda memiliki dua jenis rambutan, ada yang rasanya manis tetapi tidak tahan terhadap genangan air (akar membusuk) dan disisi lain ada rambutan yang masam namun tahan terhadap genangan air. Jenis ini dapat dipadukan, bagian atas tanaman dipilih yang rasanya manis dan bagian bawah dipilih yang tahan genangan air sehingga dapat dihasilkan rambutan yang manis dan tahan pada daerah yang tergenang.

7.  Kelemahan okulasi
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu:
Terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres) perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini. Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
  
8.  Okulasi Pada Tanaman Karet
Melakukan Okulasi pada tanaman karet pada tanggal 18 februari 2013. Setelah 2 minggu kemudian pelepasan plastik pada mata tunas untuk mengetahui hasil okulasi, apakah berhasil atau tidak.


Bab III
Penutup
Kesimpulan
a.       Sambung
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teknik sambung merupakan salah satu teknik yang terbaik untuk mengahsilkan tumbuhan dengan varietas yang baru dengan cara yang amat mudah dan simpel. Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa sebenarnya sangat banyak teknik sambung yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan tumbuhan baru dengan varietas yang lebih unggul. Keberhasilan dari suatu teknik sambung tergantung dari kehati-hatian kita terhadap alat yang digunakan agar terhindar dari bakteri serta kesetiaan kita dalam memperhatikan kondisi tanah untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara optimal.
b.      Okulasi
Grafitng atau ent, istilah asing yang sering kita dengar itu, adalah menghubungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda, sehingga membentuk persenyawaan. kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru. Okulasi termasuk cara perbanyakan tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang tahu cara okulasi. Hanya saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya.

Saran
Dengan pembuatan laporan mengenai perkembangbiakan vegetatif buatan sambung (enten) pada tanaman Singkong dan Okulasi pada tanaman Karet, penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya mengetahui makna dan jenis dari menyambung dan okulasi tetapi juga dapat mepraktekkan sendiri bagaimana teknik sambung dan okulasi ini digunakan dan setidaknya dapat memberi informasi tentang keseluruhan dari teknik sambung dan Okulasi tersebut dengan kata lain dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dan masalah yang berkaitan mengenai teknik sambung serta langkah-langkah dalam menyambung dan apa saja keuntungan atau kelemahannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suatu ketika, aku pernah harus merelakan sesuatu Sesuatu yang sama sekali tidak ingin kulepas Butuh proses yang cukup kuat untuk bisa meyaki...