Rabu, 03 Februari 2016

Kuliah di Pertanian, Belajar Apa Sih?

Mendengar kata pertanian bagi sebagian orang mungkin yang terbayang adalah sawah, padi, cangkul dan tak lupa kotor belum lagi hidup miskin. Sayapun awalnya berpikiran sama pertanian itu yang nyangkul, nanam padi hingga pada akhirnya tahun 2008 lalu pada saat akan melanjutkan pendidikan dimana waktu itu cukup galau memilih program studi yang akan saya pilih. Kebetulan saya ikut jalur PMDK yang ketika itu siswa IPA hanya bisa memilih program studi eksakta dan jurusan IPS hanya diperbolehkan memilih program studi non eksakta. Karena dari dulu saya sangat cinta dengan matematika, sudah pasti prioritas saya memilih jurusan itu, tak terbersit dalam pikiran saya untuk kuliah di fakultas teknik hingga pilihan kedua jurusan yang saya pilih ketika itu jatuh pada salah satu program studi di fakultas pertanian di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Barat. Sedikit kecewa, saya tak lolos pada pilihan pertama justru di pilihan kedualah saya diterima. Saya mengambil jurusan Agribisnis, bingung dan perasaan campur aduk. 

Hingga dengan kebulatan tekad saya putuskan melanjutkan pendidikan pada jurusan yang sudah saya pilih. Dari sekian banyak orang yang saya temui banyak yang bertanya, kenapa kuliah di pertanian kenapa ngga di ekonomi?, dan yang lebih parah lagi Kuliah di pertanian, mau jadi apa, mau nyangkul lo?. Sebagai mahasiswa baru, saya jawab dengan senyuman saja karena saya sendiri memang belum tahu setelah ini saya akan jadi seperti apa. Dan hari ini saya katakan, saya sama sekali tak pernah menyesal kuliah di fakultas pertanian, banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan yang mungkin tidak akan saya dapatkan apabila saya kuliah di jurusan lain. Pernah juga saya dengar, kuliah di jurusan Ilmu Tanah mau jadi apa? Mau jadi tukang gali kubur, aangat konyol bukan. Lantas, apa yang saya dapat? Dari sekian banyak ilmu, paling tidak ada satu hal yang mengubah paradigma saya tentang pertanian itu sendiri. Apa itu?, kalau saja saya tidak pernah mengenyam bangku kuliah di fakultas pertanian mungkin sampai hari ini apabila mendengar kata pertanian yang ada di pikiran saya hanya cangkul, sawah, padi, dan kotor. Saya hanya ingin bilang, pertanian itu bukan hanya cangkul, padi, sawah dan kotor. Bagi orang-orang yang berpikiran seperti itu saya sarankan sedikit memperluas pandangannya tentang pertanian, kenapa pertanian hanya diidentikkan dengan cangkul, padi, dan sawah coba lihat pertanian itu sebenarnya sangatlah luas bukan terbatas pada cangkul dan sawah saja. 

Dalam arti yang luas, pertanian dibagi atas dua hal. Pertama tanaman yang terdiri dari tanaman pangan (padi, jagung, umbi-umbian, dll), tanaman hortikultura (sayur, buah), tanaman perkebunan (sawit, karet) dan kedua hewan terdiri atas ternak dan perikanan. Sangat luas bukan, padi dan sawah hanya menjadi bagian kecil dari pertanian. Pertanian yang sesungguhnya mencakup banyak hal, banyak aspek terkandung di dalamnya seperti aspek sosial dan ekonomi. Lalu, belajar apa saja sih kuliah di fakultas pertanian?. Khusus program studi yang saya pilih (agribisnis), maka akan belajar ilmu yang sangat kompleks bukan hanya ilmu dalam bidang pertanian tapi juga harus menguasai ilmu dalam bidang ekonomi dan sosial. Dalam bidang sosial kita mengkaji mulai dari kehidupan petani dari berbagai aspek seperti kelembagaan, begitu juga dengan bidang ekonominya lulusan agribisnis dituntut bisa menguasai ilmu manajemen dan aspek manajerial. Dalam agribisnis terdapat beberapa subsistem mulai dari hulu sampai hilir itulah proses agribisnis itu sendiri, bagaimana memproduksi suatu komoditas hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Pada proses tersebutlah terdapat peran kelembagaan, lembaga keuangan dan berbagai proses lainnya. Jadi pertanian itu bukan melulu soal padi dan cangkul ada banyak hal lain dipelajari dalam ilmu pertanian. Berikut beberapa mata kuliah yang dipelajari ketika saya kuliah di program studi agribisnis seperti Pembangunan Pertanian, Perencanaan dan Evaluasi Program Pembangunan Pertanian, Manajemen Keuangan, Manajemen Strategi Agribisnis, Ekonomi Manajerial, Manajemen Operasional, Pemasaran, Analisa kelayakan, dan lain-lain. Yang paling menarik adalah kewirausahaan, seharusnya lulusan agribisnis mampu menjadi wirausaha dalam bidang pertanian karena ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah sangat cocok diaplikasikan dalam kweirausahaan di bidang pertanian. 

Tapi sangat sedikit sekali yang tertarik menjadi wirausaha dan lebih banyak bekerja di sektor lain di luar bidang pertanian. Buat yang masih nanya ini dan itu dan kenapa kuliah di pertanian saya hanya ingin bilang kuliah di pertanian kita ngga belajar nyangkul kok apalagi jadi tukang gali kubur. Itu semua hanya kegengsian dan kesensian seseorang terhadap bidang ilmu pertanian karena sesuangguhnya mereka sendiri memang tidak tahu arti pertanian itu sesungguhnya. Kesimpulannya, apapun ilmu yang kita pelajari pasti mempunyai manfaatnya masing-masing dan yang paling penting jangan memandang rendah suatu ilmu atau merasa bidang ilmu yang saya pilih lebih bagus karena tidak indikator yang bisa bidang ilmu yang satu lebih baik dari pada bidang ilmu lainnya karena pada dasarnya setiap bidang ilmu itu mempunyai keterkaitan sat sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suatu ketika, aku pernah harus merelakan sesuatu Sesuatu yang sama sekali tidak ingin kulepas Butuh proses yang cukup kuat untuk bisa meyaki...