Kamis, 28 Januari 2016

5 Cara Cerdas Budidaya Padi, Tips Menaikkan Produksi

Dari sebuah Pertemuan Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Demung- seorang  Penyuluh Pertanian BPP Demung (Didik Agus Suryadi, S. P., M. M. A.)  menyampaikan tips dan trik kepada seluruh PPL. Seperti halnya tips dan trik, maka kalimat-kalimatnya singkat dan mewakili keseluruhan proses. Berikut adalah 5 Cara Cerdas Menaikkan Produksi Beras Nasional  :
Bibit harus Berumur Muda, 10 - 15 hari.
Cara Tanam harus Jejer Legowo, 2-1.
Pemupukan dengan PUTS dan BWD dan dapat pula disusul menggunakan tehnik Kalkulator Pemupukan Elektronik - PHSL.
Penyiangan harus rutin, Jangan menunggu Rumput tumbuh tinggi.
Pasca Panen, wajib Panen menggunakan Pedal Trasher atau Motor Trasher,- sudah dibuktikan dapat mengurangi 15 persen kehilangan hasil.

Penjelasan :
1.      Kita memahami karakter dari tanaman Padi - bahwa mereka mengalami sebuah fase dimana perbanyakan anakan akan dimulai dan berlangsung sejak padi berumur 15 hari sejak benih ditebar. Take action pada umur 15 hari ini akan memberikan beberapa keuntungan, diantaranya :
a.       Bibit akan lebih leluasa memunculkan anakan yang akan menghasilkan malai berbuah, jumlah 1-2 bibit per lubang tanam sama banyaknya dengan jumlah 5-7 bibit per lubang tanam yang ditanam dalam umur > 21 harian.
b.      Bibit akan lebih mudah beradaptasi dengan ingkungan, akar akan lebih banyak dan mudah untuk mencengkram media tanamnya sehingga tumbuh lebih kuat.
c.       Tips mendeder bibit pada umur muda ini, adalah dengan menggunakan BESEK/WADAH NAMPAN BAMBU dengan media pupuk organik halus, pasir halus dan arang sekam halus (1:1:1).
d.      Karena bibitnya yang kecil dan halus, maka disarankan sistem pengairan kering/macak-macak. Sistem pengairan dengan kondisi macak-macak ini memiliki beberapa manfaat :
a)      Bibit akan lebih banyak memunculkan anakan. Jika air selalu menggenang, selain juga akan menyebabkan boros air- bibit akan terhambat menumbuhkan anakan-anakan aktifnya.
b)      Hemat air, pengairan dengan sistem macak-macak, biasanya setiap 10 hari diairi- dan 10 hari dikeringkan - sawah akan menghemat penggunaan air, sehingga air dapat dibagi kepada sawah-sawah lain dengan lebih merata.
c)      Waktu pengairan, sejak bibit ditanam sudah dilakukan pengeringan hingga tanah basah di sawah tampak terbelah, kemudian saluran pembuangan ditutup dan air dimasukkan hingga bibit tergenang lalu perlahan saluran pembuangan dibuka dan sawah dibiarkan tanpa pengairan hingga tanah basah di sawah tampak terbelah. Hal ini terus dilakukan sejak mulai bibit ditanam hingga saatnya Tanaman Padi memunculkan Malai Buahnya.
d)     Jangan kurangi air saat tanaman padi sudah berbuah, saat tanaman padi berbuah lakukan pengairan terus menerus. Hal ini bermanfaat bagi tanaman padi untuk menyerap lebih banyak biomassa ke dalam tubuhnya termasuk menambah isi/bobot bulir tanaman padi Anda.
2.      Jejer Legowo, tujuan diaplikasikannya cara tanam ini adalah agar tanaman padi mengalami sebuah kondisi seperti TANAMAN TEPIAN. Seperti Anda ketahui ketika Anda menanam Padi, biasanya tanaman padi yang ditanam di Tepi-tepi lahan tumbuhnya lebih baik dibandingkan dengan padi yang ditanam di tengah lahan. Maka dengan sistem tanam 20 cm x 10 cm x 40 cm, maka tanaman Anda akan mengalami kondisi tanaman seperti Tanaman yang Tumbuh di Tepian lahan.
3.      Pemupukan yang tepat dan efisien, akan membantu Anda dalam menghemat biaya produksi.
  1. Silahkan manfaatkan Kalkulator Pemupukan yang sudah direlease oleh Departemen Pertanian dalam link ini, silahkan klik aja.
  2. Selain pemanfaatan PHSL, Anda dapat menghubungi pihak Kelompok-kelompok Tani atau Petugas Penyuluh Pertanian di wilayah Desa Anda untuk melakukan
·         Uji kesuburan tanah dengan PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) yang akan menunjukkan kondisi ketersediaan hara / Unsur Kesuburan Tanah di lahan Anda secara Kimiawi. Data ini akan mempengaruhi jumlah Pupuk yang tepat untuk Lahan Anda.
·         BWD (Bagan Warna Daun), indikator kesuburan salah satunya adalah Warna Hijau Daun tanaman di lahan Anda. Indikator kesuburan ini akan mempengaruhi seberapa besar jumlah pupuk yang dibutuhkan padi. Kontrol kesuburan lahan dengan BWD akan mengatur seberapa jumlah pupuk optimal yang dapat diberikan kepada lahan Anda agar, HIJAUNYA DAUN PADI sesuai dengan HASIL PANEN YANG DIINGINKAN.
4.      Rumput akan menjadi PESAING EFEKTIF dalam Budidaya Padi. JANGAN BERI RUANG PADA RUMPUT UNTUK TUMBUH. Apalagi sampai setinggi padinya. Hal ini karena SUKSESI, yakni kegiatan perebutan hara/Unsur yang Dibutuhkan Padi akan menjadi problem utama dan esensial bagi tanaman padi untuk tumbuh dan berkembang. Seperti diketahui bahwa GULMA bisa mengurangi produksi padi sangat amat besar sekali, sekali kita menanam- jika Gulma Tumbuh ITU ALAMAT - KITA AKAN GAG DAPAT APA-APA. Penyiangan dapat dilakukan dengan :
  1. Penyiangan yang baik adalah pada sistem tanam jejer legowo, karena kita bisa menggunakan alat T, yang disebut alat LANDAK/Gosrok- dengan lebar 30 cm dan dibdri ijuk dilapisan dasarnya sehingga lebih memudahkan dan mengefektifkan penyiangan. I -2 orang cukup untuk melakukan penyiangan.
  2. Kita juga dapat memanfaatkan mesin penyiangan, jika kita bisa membelinya. Dengan menggunakan mesin, lebih hemat waktu dan hemat tenaga kerja. Alat bermesin ini sistem kerjanya sama dengan pemanfaatan ALAT LANDAK/ALAT GOSROK - hanya saja penggeraknya menggunakan mesin.
  3. Tidak disarankan Anda terlalu sering memanfaatkan herbisida/formula-formula kimiawi dalam pengendalian gulma ini, karena jika dimanfaatkan dalam jangka panjang akan mengganggu kestabilan struktur tanah.
  4. URGEN : MANFAATKAN SISTEM TANAM JEJER LEGOWO. Penyiangan lebih mudah.
  5. Penyiangan secara manual memang akan lebih gayeng- karena banyak rekan dan teman, tapi alangkah baiknya jika kita mencoba memanfaatkan alat, bukankah berlama-lama di rumah akan lebih menyenangkan daripada berlama-lama di sawah hanya untuk mencabuti rumput ?. 
5.      Pasca Panen, wajib Panen menggunakan Pedal Trasher atau Motor Trasher,- sudah dibuktikan dapat mengurangi 15 persen kehilangan hasil. Kehilangan hasil dalam seluruh laporan menyebutkan prosentasenya bisa mencapai 15 persen dari estimasi berat gabah setiap kali panen. Hal ini sangat tidak efisien, kehilangan hasil ini akan mengurangi tingkat produktifitas lahan dan bisa dikatakan PANEN GAGAL HASIL BERLIMPAH. Maka, Anda harus menggunakan Pedal Trasher (alat perontok padi dengan menggunakan penggerak pedal/pedalan manusia untuk menggerakkan Trasher (tabung bertaji) dan Lebih Baik lagi Anda WAJIB MENGGUNAKAN MOTOR TRASHER (Alat perontok padi dengan penggunakan penggerak MESIN untuk memutar tabung bertaji (Trasher)).



SELAMAT MENCOBA dan SEMOGA SUKSES


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Suatu ketika, aku pernah harus merelakan sesuatu Sesuatu yang sama sekali tidak ingin kulepas Butuh proses yang cukup kuat untuk bisa meyaki...