Dari sebuah
Pertemuan Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Demung- seorang Penyuluh Pertanian BPP Demung (Didik Agus
Suryadi, S. P., M. M. A.) menyampaikan
tips dan trik kepada seluruh PPL. Seperti halnya tips dan trik, maka
kalimat-kalimatnya singkat dan mewakili keseluruhan proses. Berikut adalah 5
Cara Cerdas Menaikkan Produksi Beras Nasional
:
Bibit harus Berumur Muda, 10 - 15 hari.
Cara Tanam harus Jejer Legowo, 2-1.
Pemupukan dengan PUTS dan BWD dan dapat pula disusul
menggunakan tehnik Kalkulator Pemupukan Elektronik - PHSL.
Penyiangan harus rutin, Jangan menunggu Rumput
tumbuh tinggi.
Pasca Panen, wajib Panen menggunakan Pedal Trasher
atau Motor Trasher,- sudah dibuktikan dapat mengurangi 15 persen kehilangan
hasil.
Penjelasan :
1.
Kita memahami
karakter dari tanaman Padi - bahwa mereka mengalami sebuah fase dimana
perbanyakan anakan akan dimulai dan berlangsung sejak padi berumur 15 hari
sejak benih ditebar. Take action pada umur 15 hari ini akan memberikan beberapa
keuntungan, diantaranya :
a.
Bibit akan lebih
leluasa memunculkan anakan yang akan menghasilkan malai berbuah, jumlah 1-2
bibit per lubang tanam sama banyaknya dengan jumlah 5-7 bibit per lubang tanam
yang ditanam dalam umur > 21 harian.
b.
Bibit akan lebih
mudah beradaptasi dengan ingkungan, akar akan lebih banyak dan mudah untuk
mencengkram media tanamnya sehingga tumbuh lebih kuat.
c.
Tips mendeder
bibit pada umur muda ini, adalah dengan menggunakan BESEK/WADAH NAMPAN BAMBU
dengan media pupuk organik halus, pasir halus dan arang sekam halus (1:1:1).
d.
Karena bibitnya
yang kecil dan halus, maka disarankan sistem pengairan kering/macak-macak.
Sistem pengairan dengan kondisi macak-macak ini memiliki beberapa manfaat :
a)
Bibit akan lebih
banyak memunculkan anakan. Jika air selalu menggenang, selain juga akan
menyebabkan boros air- bibit akan terhambat menumbuhkan anakan-anakan aktifnya.
b)
Hemat air,
pengairan dengan sistem macak-macak, biasanya setiap 10 hari diairi- dan 10
hari dikeringkan - sawah akan menghemat penggunaan air, sehingga air dapat
dibagi kepada sawah-sawah lain dengan lebih merata.
c)
Waktu pengairan,
sejak bibit ditanam sudah dilakukan pengeringan hingga tanah basah di sawah
tampak terbelah, kemudian saluran pembuangan ditutup dan air dimasukkan hingga
bibit tergenang lalu perlahan saluran pembuangan dibuka dan sawah dibiarkan
tanpa pengairan hingga tanah basah di sawah tampak terbelah. Hal ini terus
dilakukan sejak mulai bibit ditanam hingga saatnya Tanaman Padi memunculkan
Malai Buahnya.
d)
Jangan kurangi
air saat tanaman padi sudah berbuah, saat tanaman padi berbuah lakukan
pengairan terus menerus. Hal ini bermanfaat bagi tanaman padi untuk menyerap
lebih banyak biomassa ke dalam tubuhnya termasuk menambah isi/bobot bulir
tanaman padi Anda.
2.
Jejer Legowo,
tujuan diaplikasikannya cara tanam ini adalah agar tanaman padi mengalami
sebuah kondisi seperti TANAMAN TEPIAN. Seperti Anda ketahui ketika Anda menanam
Padi, biasanya tanaman padi yang ditanam di Tepi-tepi lahan tumbuhnya lebih
baik dibandingkan dengan padi yang ditanam di tengah lahan. Maka dengan sistem
tanam 20 cm x 10 cm x 40 cm, maka tanaman Anda akan mengalami kondisi tanaman
seperti Tanaman yang Tumbuh di Tepian lahan.
3.
Pemupukan yang
tepat dan efisien, akan membantu Anda dalam menghemat biaya produksi.
- Silahkan
manfaatkan Kalkulator Pemupukan yang sudah direlease oleh Departemen
Pertanian dalam link ini, silahkan klik aja.
- Selain
pemanfaatan PHSL, Anda dapat menghubungi pihak Kelompok-kelompok Tani atau
Petugas Penyuluh Pertanian di wilayah Desa Anda untuk melakukan
·
Uji kesuburan
tanah dengan PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) yang akan menunjukkan kondisi
ketersediaan hara / Unsur Kesuburan Tanah di lahan Anda secara Kimiawi. Data
ini akan mempengaruhi jumlah Pupuk yang tepat untuk Lahan Anda.
·
BWD (Bagan Warna
Daun), indikator kesuburan salah satunya adalah Warna Hijau Daun tanaman di
lahan Anda. Indikator kesuburan ini akan mempengaruhi seberapa besar jumlah
pupuk yang dibutuhkan padi. Kontrol kesuburan lahan dengan BWD akan mengatur
seberapa jumlah pupuk optimal yang dapat diberikan kepada lahan Anda agar,
HIJAUNYA DAUN PADI sesuai dengan HASIL PANEN YANG DIINGINKAN.
4.
Rumput akan
menjadi PESAING EFEKTIF dalam Budidaya Padi. JANGAN BERI RUANG PADA RUMPUT
UNTUK TUMBUH. Apalagi sampai setinggi padinya. Hal ini karena SUKSESI, yakni
kegiatan perebutan hara/Unsur yang Dibutuhkan Padi akan menjadi problem utama
dan esensial bagi tanaman padi untuk tumbuh dan berkembang. Seperti diketahui
bahwa GULMA bisa mengurangi produksi padi sangat amat besar sekali, sekali kita
menanam- jika Gulma Tumbuh ITU ALAMAT - KITA AKAN GAG DAPAT APA-APA. Penyiangan
dapat dilakukan dengan :
- Penyiangan
yang baik adalah pada sistem tanam jejer legowo, karena kita bisa
menggunakan alat T, yang disebut alat LANDAK/Gosrok- dengan lebar 30 cm
dan dibdri ijuk dilapisan dasarnya sehingga lebih memudahkan dan
mengefektifkan penyiangan. I -2 orang cukup untuk melakukan penyiangan.
- Kita
juga dapat memanfaatkan mesin penyiangan, jika kita bisa membelinya.
Dengan menggunakan mesin, lebih hemat waktu dan hemat tenaga kerja. Alat
bermesin ini sistem kerjanya sama dengan pemanfaatan ALAT LANDAK/ALAT
GOSROK - hanya saja penggeraknya menggunakan mesin.
- Tidak
disarankan Anda terlalu sering memanfaatkan herbisida/formula-formula
kimiawi dalam pengendalian gulma ini, karena jika dimanfaatkan dalam
jangka panjang akan mengganggu kestabilan struktur tanah.
- URGEN
: MANFAATKAN SISTEM TANAM JEJER LEGOWO. Penyiangan lebih mudah.
- Penyiangan
secara manual memang akan lebih gayeng- karena banyak rekan dan teman,
tapi alangkah baiknya jika kita mencoba memanfaatkan alat, bukankah
berlama-lama di rumah akan lebih menyenangkan daripada berlama-lama di
sawah hanya untuk mencabuti rumput ?.
5.
Pasca Panen,
wajib Panen menggunakan Pedal Trasher atau Motor Trasher,- sudah dibuktikan
dapat mengurangi 15 persen kehilangan hasil. Kehilangan hasil dalam seluruh
laporan menyebutkan prosentasenya bisa mencapai 15 persen dari estimasi berat
gabah setiap kali panen. Hal ini sangat tidak efisien, kehilangan hasil ini
akan mengurangi tingkat produktifitas lahan dan bisa dikatakan PANEN GAGAL
HASIL BERLIMPAH. Maka, Anda harus menggunakan Pedal Trasher (alat perontok padi
dengan menggunakan penggerak pedal/pedalan manusia untuk menggerakkan Trasher
(tabung bertaji) dan Lebih Baik lagi Anda WAJIB MENGGUNAKAN MOTOR TRASHER (Alat
perontok padi dengan penggunakan penggerak MESIN untuk memutar tabung bertaji
(Trasher)).
SELAMAT MENCOBA
dan SEMOGA SUKSES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar