Saat ini aku menjalani long distance relationship dengan seorang cewe bernama Julia. Cewe yang aku kenal lewat jejaring
sosial Facebook yang awalnya hanya
saling tukar nomor handphone hingga akhirnya Smsan. Mungkin karena aku terlalu
nyaman dengannya, aku nekat bertanya ke hal-hal pribadi. Dia mengaku padaku
saat kami baru jadian, saat itu aku dalam perjalanan pulang ke ibukota provinsi
dimana aku sedang belajar disana. Bahwa aku adalah pacar pertamanya, ada
kebanggan tersendiri mendengar pengakuan itu. Entalah, sesaat aku tesadar apa
benar aku pacar pertamanya.??. Dia masih kelas 3 SMA di kota kelahiran adik
bungsuku. Dan satu sekolah dengan adik laki-lakiku yang kebetulan sudah kelas 2
di SMA itu.
Hubunganku dengannya masih tergolong sangat mudah, ya sekitar 2 mingguan.
Kami jadian tanggal 5 November 2015 lewat Sms. Lucu bukan, jadian lewat Sms
membuatku seperti cowo pegecut. Akupun sempat befikir seperti itu, tapi aku
punya alasan sendiri mengapa aku sampai menembaknya hanya lewat Sms yang
pertaman karena aku sudah terlanjur nyaman dengannya, kedua karena dia adalah
cewe yang selalu mengingatkanku untuk Sholat 5 waktu. Mantan-mantanku tidak
satupun yang pernah seperti itu. Itu yang membuatku
merasa istimewa padanya.
Dan pada masanya
kami putus disebabkan karena keegoisanku sebagai laki-laki eh sebagai cowo
karena laki-laki tidak akan pernah sepengecut diriku. Yah, kami putus karena
orang lain. Aku sudah mencoba tuk tetap setia, tapi entahlah mungkin karena aku
ingin pacaran seperti kebanyakan cowok pada ceweknya, hangout bareng, makan
bareng, bercanda dan ada kalanya aku sedih dan butuh bahu untuk bersandar.
Kayak cewek yah, tapi inilah aku. Sifatku memang ngga seperti kebanyak cowok.
Saat aku mengatakan pada Julia kalau aku ingin putus ma dia dia merasa tidak
percaya, mengatakan kalau aku hanya bercanda saja. Tapi itulah kenyataan yang
membuatnya sakit hati dan pastinya kecewa bukan mungkin lagi. Saat itu aku yang
hanya memikirkan diriku sendiri ngga pernah menyadari itu semua. Dan Julia
menertima keputusanku dengan berat hati.
Saat kami putus,
kami masih selalu smsan dan telponan tapi ngga sesering waktu kami pacaran
dulu. Dia sudah bisa memaafkanku, katanya. Jujur saja aku kangen seperti itu
bersamanya, smsan hingga larut tapi saat itu kami sudah lain status. Dengan
pacarku yang saat itu, yang jujur saja kata kebanyakan orang aku hanya menilai
buku dari sampulnya saja tanpa tau apa isi dari buku itu. Aku mengatakan aku
menyesal mengenalnya dan apalagi pacaran dengannya. Aku sungguh menyesal,
entahlah mungkin ini karmaku. Tapi aku bersyukur, tuhan lebih awal memperlihatkan
celah yang rusak dari buku itu. Cela yang baru kusadari saat kegiatan Popmasepi
yang kebetulan kampus kami jadi tuan rumah saat itu untuk kawasan Indonesia
Timur. Saat kegiatan itu berakhir, berakhir pula hubunganku dengannya tanpa ada
kata putus. Walaupun dengan begitu aku menganggap hubungan kami sudah usai, ada
banyak hal yang aku skip saja dalam cerita ini karena aku masih menghargainya
sebagai teman dan junior.
Aku kembali
menjomblo eh bukan sakit hati dulu hingga berlarut-larut, hingga apa saja tetang
dia baik foto, tugas-tugas dia di laptop aku, aku langsung menghapusnya. Bukan
karena putusnya yang membuatku sakit hati padanya tapi ketulusan aku hanya di
manfaatkan oleh dia. Etahlah apa motivasinya pacaran denganku.
Hampir satu
semester kembali menjoblo Julia kembali muncul, saat ini dia sudah mengurus
berkas tuk kuliah di kota yang sama dia sekolah. Perlahan aku sudah lupa pada
mantanku itu, karena Julia yang ngga pernah berubah sikap dan perhatiannya
padaku. Jujur itu membuatku kembali ingin membangun puing-puing hatinya yang
telah kupecahkan begitu saja tanpa perasaan. Tapi saat itu dia beralasan dia
belum mau tuk pacaran saja dulu saat aku berankan diri tuk kembali menembaknya.
Saat kami kembali jadian tanggal 07 bulan lalu aku sangat bahagia dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa
kali ini aku harus serius padanya dalam artian akan setia. Saat itu setiap
smsnya yang masuk di inbox aku, aku ngga pernah menghapusnya hingga isi smsnya
yang sekarang terakhir dia sms aku tanggal 09-10-2016, itu beberapa hari yang
lalu.
Saat ini Julia lagi
sibuk, jadi aku ngga boleh menganggunya. Tapi sesibuk apapun dia, dia pasti sms
aku setidakya dia mengabariku dan memberitahu kalo dia lagi sibuk. Atau
membangunkanku saat pagi entah dia menelponku walau Cuma sebentar saja atau
Cuma sms saja. Tapi bagiku itu sudah cukup, dia masih mengingatku sesibuk
apapun dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar