Di dunia pendakian ini ada banyak orang dengan beragam sifatnya yang bisa diklasifikasikan menjadi jenis-jenis pendaki tertentu. Mau tau apa aja? Cuss, simak langsung tipe-tipe pendaki yang didapat dari survey ACen Nielsen yang terpercaya dan berkelas internasional:
1. Pendaki Nubie
Pendaki yang satu ini bisa dibilang orang yang belum pernah mendaki tapi niat-banget-pengen-mendaki dan terjun bebas di dunia pendakian. Doi bakalan kerja keras googling sana sini, tanya kanan kiri, demi mendapatkan informasi seputar dunia pendakian dan gunung mana yang akan dia daki pertama kali sesuai dengan kemampuannya. Pendaki nubie bakalan olahraga secara teratur untuk menghadapi pendakian pertamanya. Layak ditiru, pantas dicontoh, dan oke untuk dijadikan panutan.
2. Pendaki Senior
Namanya juga senior, pendaki jenis ini tentunya udah malang melintang di dunia pendakian, selain karena pengalamannya, tentu aja karena umurnya yang biasanya udah sepuh. Maksudnya tuaan dikit. Sebut aja gunung mana di Indonesia yang belum dia jamah, bahkan mungkin gunung di luar Indonesia pernah dia jajaki.
3. Pendaki Sejati.
Pendaki jenis ini adalah pendaki yang sifatnya down to earth banget. Dia diem-diem aja anaknya, tapi... pengalamannya di dunia pendakian gak usah ditanya. Prinsip-prinsip pendakian juga dia pegang teguh. Survival skill-nya boleh diadu. Kematangan pikirannya boleh dijelajahi. Event-event pendakian macam 7summit, 20 hari 20 gunung, bersih gunung, elap gunung, marathon di gunung, mungkin pernah dia lakukan. Kontribusinya buat alam jangan ditanya. Jenis pendaki ini adalah pendaki yang top markotop dan selalu menerapkan 7 Hal Baik Yang Bisa Dilakukan di Gunung.
4. Pendaki 5cm.
Tipe pendaki ini ditemukan baru-baru aja setelah booming-nya film 5cm. Baru-baru ini makin banyak orang-orang yang maunya dipanggil juple ketimbang nama aslinya, karena merasa sifatnya mirip si Juple. Ada juga yang pengennya dipanggil ian mungkin karena berat badannya sama. Atau Genta? Atau Riani? Atau ah... aku lelah.
Kebanyakan dari para pendaki 5cm ini, menurut yang gue baca, adalah pendaki yang tiba-tiba muncul di event dengan jumlah pesertanya bisa ratusan bahkan ribuan. Sampe sekarang kadang gue masih gak habis pikir, itu mendaki gunung apa umroh sih. Oiya, tentu aja gunung yang incarannya adalah gunung Semeru. Dan serasa di film, kadang pendaki ini asal mendaki aja tanpa persiapan lengkap, kan di film semuanya serba enteng dan happy ending, cyin. But remember, reality bites. *OHOK*
5. Pendaki Rempong
Pendaki jenis ini punya contoh yang paling dekat, yaitu gue. Tanya sama temen-temen yang udah pernah mendaki bareng gue. Gimana bawelnya gue nanya logistik, ini itu sampai detail. Gimana gue yang mau manjat sehari semalem aja bawaannya kayak mau pindahan rumah. Gimana bawa baju, udah ada serep, masih ada serep lainnya. Gimana.. ah rempong pokoknya!
6. Pendaki Borjuis
Udah jelas dari jenisnya, pendaki ini adalah kalangan orang-orang berduit. Bisa dilihat dari segala-galanya yang bermerk. Sempak versace, tas gunung gucci, sepatu gunung louboutin, jas hujan indomaret, apapun yang jelas bermerk dan mahal. Dengan uangnya, dia bahkan bisa bayar porter buat gendong dia dari bawah sampe puncak sampe balik lagi. Masalahnya, ada gitu porter yang mau?
7. Pendaki Galau
Ah udah lah ya, gue males jelasin pendaki model begini. Bawaanya mellow melulu pas manjat gunung. Muka sendu, jalan gontai, dikit-dikit curhat, ah ya gitu deh. Pasti kamu pernah ketemu kok pendaki model begini.
8. Pendaki American-Next-Stop-Model-Wannabe
Tipe pendaki kayak begini bisa diliat dari kelakuannya yang begitu ketemu pohon bagusan dikit langsung berpose, ketemu batu dikit langsung gaya, bahkan pas lagi boker kalau perlu juga difoto. Pendaki kaya gini kalau pulang dari manjat biasanya ada lebih dari 1000 foto dirinya sendiri baik di kameranya, maupun di kamera temen-temennya.
9. Pendaki Fotografer
Kalau yang ini kebalikannya dari sebelumnya, kalau dikit-dikit sebelumnya berpose, yang ini dikit-dikit berhenti tiap ada objek bagus yang bisa difoto. Pendaki jenis ini sering tiba-tiba hilang dan tiba-tiba muncul, tapi mudah dikenali karena kamera yang (selalu) menggantung di dadanya.
Kalau yang ini kebalikannya dari sebelumnya, kalau dikit-dikit sebelumnya berpose, yang ini dikit-dikit berhenti tiap ada objek bagus yang bisa difoto. Pendaki jenis ini sering tiba-tiba hilang dan tiba-tiba muncul, tapi mudah dikenali karena kamera yang (selalu) menggantung di dadanya.
10. Pendaki Vandal-Alay
Jujur, agak pedih nulisnya, tapi pendaki
jenis ini kayaknya musti diberantas, dan dikasi hukuman sosial kalau kita
ketemu. Kenapa? Karena pendaki jenis ini adalah pendaki yang demenannya
nyoret-nyoret batu, public space, ngukir pohon, dengan kata-kata "was here was here" atau nama-nama geng (ngaku) pecinta
alamnya, atau misalnya "gepeng love markonah" dan semacamnya. Selain ngeselin karena
dia punya pacar, lebih ngeselin lagi kenapa musti dipamer-pamerin sik. Betek
kan?
Oiya, pendaki kayak gini juga nyabut-nyabutin
edelweis dan memanennya seolah doi yang udah nanem. Anyway, biasanya sih yang macem begini gak
diakuin sebagai pendaki.
11. Pendaki Religius
Udah jelas dong, kalau pendaki jenis ini
bawaannya solat melulu. Ngaji sekalian malah kalau bisa. Tapi pendaki kayak
gini yang bikin gue terhenyak dan tersadar, how come dalam kondisi hujan badai pun mereka
masih berusaha buat solat, sementara gue udah kekepan di sleeping bag. Aku tertampar sekaligus terharu.
Maafkan kemalasan aku, Tuhan~~
12. Pendaki Pria-Punya-Selera
Jenis ini adalah jenis pendaki yang
ngerokoknya kuat banget. Udah bukan rahasia lagi kalau mendaki gunung
berhubungan dengan pernapasan yang lancar. Harusnya, perokok sih agak berat
buat manjat gunung, tapi buat jenis pendaki ini, rokok justru napas
tambahannya!
Anyway, hati-hati ya bro, kesehatanmu kuwi lho...
13. Pendaki Porter
Pendaki jenis ini punya kemampuan
memanggul barang yang luar biasa. Mungkin pada saat Dr. Burton kesiram cairan
yang bikin dia jadi hulk, si pendaki jenis ini kecipratan
sedikit. Kemampuan orang ini emejing banget, selain bisa bawa keril segede
kulkas, doi juga geraknya cepet bingit meskipun medan lagi nanjak-nanjaknya.
Gue pernah ketemu orang kayak gini. Pernah.
14. Pendaki Doraemon
Jenis pendaki yang ini adalah jenis
paling unik, langka, dan juga layak untuk dipepet terus. Tau doraemon kan? Yap,
hampir semua hal yang (kemungkinan) kamu butuhin ada di jenis pendaki ini.
Misalnya, kaki lecet-lecet butuh hansplast--dia punya, butuh gunting kuku--dia
bawa, butuh sarung tangan lebih--dia siapin, butuh kehangatan--dia sediain,
butuh bahu buat sandaran--dia lakuin, butuh tentengan kondangan--dia mau
diajak, butuh tumpuan masa depan--diaa.. tanya sendiri aja deh ya sama
orangnya.
15. Pendaki Egois
Pendaki kayak gini termasuk tipe pendaki paling ngeselin dan paling dimusuhin
sejagad. Bagaimana tidak, kelakukannya yang mau enaknya doang, gak pernah
bantuin rombongannya, tau-tau udah ilang entah dimana, dan apapun harus
semaunya dia kalau gak dia bakal ngambek, kan minta digebukin banget. Eh, ada
gak sih pendaki nyusahin kayak gini? :p
16. Pendaki Kere
Jelas ini kebalikannya dari pendaki
borjuis. Biasanya sih, jenis ini muncul karena doi masih sekolah, kuliah, atau
emang bener-bener kere. Gak usah diliat dari barang-barangnya yang kebanyakan
minjem, tapi liat dari sesedih apa mukanya pas kehabisan duit buat pulang.
Tapi, seiring berjalannya waktu, pendaki model begini akan punya uang.
Percayalah. Percayalah. *pengalaman pribadi*
17. Pendaki Multitalenta
Pendaki tipe ini punya talenta yang luar
biasa. Dia bisa masak dan sering jadi chef andelan rombongannya, bisa bangun
tenda, bisa p3k, bisa nyetrika, bisa juga disuruh bersih-bersih, ini sebenernya
pendaki apa pembantu sih?
Dia juga bisa nyanyi, bisa main musik,
bisa nulis, bisa ngelawak, ganteng, punya bahu buat disenderin. Duh, ini
pendaki apa suami idaman sih?
Pokoknya pendaki jenis ini sih gue
banget lah! *digebukin*
So, termasuk jenis pendaki yang manakah
kamu? :p
Ps: boleh milih lebih dari satu. Boleh di mix and match juga sesuai selera.
Disclaimer:
Tulisan ini dibuat se-SUBJEKTIF mungkin
berdasarkan pengamatan yang gue lakukan akhir-akhir ini dan juga tambahan dari
baca artikel sana-sini, ditambah kata-katanya orang lain, dan juga kelakuan
para pendaki yang notabene kebanyakan temen-temen gue (dan gue sendiri), sumber
yang gak terpercaya, serta bumbu-bumbu drama yang gak masuk akal lainnya.
Jangan sampai salah langkah ya. Apasik.
Thanks
for reading, guys!
Inget:
Take
nothing but pictures,
leave
nothing but footprints,
kill
nothing but time.
Happy
mountaineering!