Bab
I
Pendahuluan
Latar
Belakang Teknik Sambung
Perkembangbiakan secara generatif merupakan
proses perkembangbiakan yang melibatkan peleburan gamet jantan dan gamet
betina. Proses peleburan dua gamet ini biasa kita sebut pembuahan.
Perkembangbiakan secara generatif terjadi pada tumbuhan berbiji, baik gimnossperma
(berbiji terbuka) maupun angiossperma (berbiji tertutup). Sedangkan
perkembangbiakan secara vegetatif merupakan cara perkembangbiakan tanpa melalui
proses peleburan dua gamet, artinya satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri
menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induknya.
Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi secara alami atau buatan
(artifisial).
Perkembangbiakan secara vegetatif alami
merupakan cara perkembangbiakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan
manusia. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif alami antara lain : Rhizoma,
Stolon, Umbi lapis, Tunas, Umbi batang, Spora. Sedangkan perkembangbiakan
secara vegetatif buatan merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang sengaja
dilakukan oleh manusia. Manusia sengaja memanfaatkan kemampuan maristematis
tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perkembangbiakan ini
tergolong cara yang sangat efektif karena dilakukan dalam waktu yang relative
lebih singkat dibandingkan dengan perkembang biakan secara
vegetatif alami. Contoh perkembangbiakan secara vegetatif
buatan antara lain : Setek, Cangkok, Sambung (enten), Tempel (okulasi), Runduk,
Kultur Jaringan.
Latar
Belakang Teknik Okulasi
Mengenten atau
Penyambungan (Grafting) serta Okulasi atau Penempelan Mata Tunas (Budding)
merupakan teknik perbanyak tanaman yang dilakukan secara vegetatif. Selain
kedua teknik ini masih ada teknik-teknik yang lain seperti Mencangkok (Air
Layering) dan Perundukan Tanaman (Ground Layering). Pada teknik perbanyakan
secara Budding perlu disediakan bagian
tanaman sebagai calon batang atas dan bagian tanaman sebagai calon batang bawah
(dari tanaman sejenis). Umumnya calon batang atas adalah tanaman yang
produksinya diutamakan sedangkan batang bawah adalah batang yang memiliki
ketahanan terhadap faktor lingkungan seperti kekeringan dan lain sebagainya.
Untuk penyambungan, calon batang bawah dipotong berbentuk huruf v sedangkan
batang atasnya dipotong menyerong kiri-kanan agar dapat diselipkan secara tepat
pada batang bawah. Setelah diselipkan secara tepat, sambungan ini lalu di ikat
membentuk satu tanaman utuh. Tanaman sambungan dibiarkan hingga tumbuh menyatu
dan siap untuk ditanam di lapangan. Pada teknik okulasi, mata tunas (mata
tempel) harus diambil dari tanaman yang memiliki pertumbuhan yang baik, sehat
serta cukup umur untuk diambil sebagai mata entres, mata tunas diambil dari
cabang yang tumbuh keatas (tunas air), yang merupakan cabang-cabang muda dari
bagian yang telah dewasa, sedangkan untuk batang bawah, umur batang bawah harus
sama dengan umur cabang mata entres. Batang bawah berasal dari tanaman yang
ditanam dari biji dan sebaiknya telah berumur 3-4 bulan, sedangkan batang atas
diambil dari pohon yang berumur 1 bulan menjelang berbunga, atau dari cabang
yang telah berumur 10 bulan. Mata tunas yang diambil adalah yang belum keluar
mata tunasnya. Mata tunas sebagai calon bagian atas tanaman diambil dengan cara
dipotong membentuk kubus (jangan sampai mata tunasnya rusak). Calon batang
bawah juga dipotong (dikelupas/disayat kulitnya seukuran calon mata tunas) agar
nantinya dapat ditempel secara tepat. Mata tunas kemudian ditempelkan secara
tepat pada calon batang bawah lalu di ikat bagian atas dan bagian bawahnya
sehingga air ataupun udara tidak dapat masuk. Setelah mata tunas tumbuh maka
tanaman dapat dipindahkan ke lapangan. Jika terdapat
percabangan pada bagian atas tanaman (diatas daerah
penempelan) maka cabang tersebut dipotong sehingga yang berkembang adalah
cabang atas hasil penempelan.
Bab
II
Pembahasan
A. Sambung
1. Pengertian Sambung
Menyambung atau mengenten merupakan
penggabungan batang bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda
sedemikian rupa sehingga terjadi penyatuan, dan kombinasi ini akan terus tumbuh
membentuk tanaman baru. Terjadinya penyatuan ini disebabkan oleh menyatunya
kambium batang bawah dan kambium batang atas.
Pada dasarnya sangat banyak teknik sambung
yang dapat kita gunakan tergantung dari berbagai macam tanaman yang akan kita
jadikan media untuk perkembangbiakannya. Sambung pucuk adalah penyatuan pucuk
(sebagai calon batang atas) dengan batang bawah sehingga terbentuk tanaman baru
yang mampu saling menyesuaikan diri secara kompleks.
2. Jenis-Jenis Sambung
a. Sambung baji (wedge
grafting)
Sambung baji/sambung celah merupakan cara
penyambungan yang paling mudah dilakukan. Cara ini yang paling banyak dilakukan
oleh penangkar-penangkar bibit. Sambung baji ini dapat dilakukan dengan
memotong batang bawah 2-3 cm di atas perbatasan warna hijau dan coklat.
Kemudian dibelah sama besar sepanjang 2-5 cm, calon batang atas dipotong
sepanjang 2-3 ruas (7,5-10 cm) kemudian pangkalnya diiris menyerong pada kedua
sisinya. Pengirisan harus sampai sebagian kayunya. Bentuk irisan ini menyerupai
bentuk lancip atau mata
kampak. Calon batang atas yang telah diiris lalu dimasukan
ke celah batang bawah kemudian diikat.
b. Sambung baji terbalik
(interved wedge grafting)
Cara penyambungan ini merupakan kebalikan
dari sambung celah. Caranya yaitu batang bawah diiris pada kedua sisi yang
berlawanan sehingga berbentuk mata baji/kampak. Calon batang atasnya dibelah,
kemudian batang bawah dimasukan pada celah batang atas kemudian diikat dengan
menggunakan tali plastik. Cara pengikatan dimulai dari bawah ke atas dengan
menggunakan sistim genteng. Batang atas dan bagian yang disambung ditutup
dengan rantang plastik bening kemudian diikat. Tujuan pemberian rantang plastik
ini adalah untuk menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan.
c. Sambung cumeti
Sambung cumeti ini cocok dilakukan untuk
bibit tanaman yang agak besar, dan telah memiliki diameter batang antara
0,7-1,2 cm. Cara pembuatan sambungan ini sangat mudah. Irisan yang dibuat
sambungan berbentuk diagonal. Kedua batang yang telah diiris dengan bentuk yang
sama ini digabungkan satu sama lain kemudian di ikat dengan tali plastik. Agar
sambungan ini tidak mudah goyah dan kedap udara, sebaiknya sambungan ditutup
dengan lilin atau malam. Lilin atau malam sebelum dioleskan ke sambungan
terlebih dahulu dipanaskan sampai mencair.
Banyak orang yang mengkhawatirkan kekuatan
sambungan, bila sambungan ini telah menjadi pohon yang besar. Hal tersebut
dikhawatirkan akan patah, karena sambungan tidak mampu menahan batang atas.
Sebenarnya kekhawatiran ini tidak perlu terjadi, sebab dengan menyatunya kedua
kambium antara batang bawah dan batang atas, maka kedua batang (batang atas dan
batang bawah) telah menjadi satu batang yang kuat.
d. Sambung celah lidah (whip
and tongue grafting)
Metode sambung ini belum digunakan secara
luas, karena pelaksanaan sambungan cukup rumit dan sulit. Cara
penyambungannya adalah batang bawah diiris diagonal sepanjang ± 1/3
dari irisan diagonal bagian atas dibuat irisan ke bawah lalu ke atas lagi,
sehingga di tengah irisan diagonal terdapat celah. Pangkal batang atas juga
dibuat irisan diagonal, lalu dibuat celah selebar 1/3 dari panjang irisan
diagonal. Bentuk irisan batang atas harus sama dengan bentuk irisan batang
bawah, agar kedua permukaan potongan ini dapat bertemu dengan tepat. Bila kedua
irisan tersebut tidak dapat bertemu dengan tepat maka kedua kambium antara
batang atas dan batang bawah tidak dapat menyatu sehingga sambungan akan mengalami
kegagalan
3. Tujuan Penggunaan Teknik
Sambung (Enten)
Beranalogi dari tujuan perkembangbiakan
secara vegetatif buatan kita dapat mengetahui bahwa tujuan utamnya adalah untuk
menghasilkan tumbuhan baru dengan varietas yang berbeda dalam waktu yang
relatif singkat. Namun sebenarnya adabeberapa tujuan lain dari
penggunaan teknik sambung ini dia antaranya :
1. Untuk mendapatkan
bibit tanaman baru.
2. Untuk membantu
pertumbuhan.
3. Untuk menyambung
atau menghubungkan jaringan yang terpisah.
Tujuan teknik sambung ini bergantung kepada
setiap individu yang akan melakukan penyambungan pada tumbuhan. Keberhasilan
teknik sambung ini sangat erat kaitannya dengan langkah langkah yang digunakan
dalam melakukan penyambungaan taman. Dan perlu diingat bahwa sebelum melakukan
penyambungan tanaman kita harus terlebih dahulu menentukan tujuan dari
penyambungan tanaman tersebut agar langkah dan media yang digunakan tepat dan
mendapat hasil yang memuaskan.
4. Langkah-Langkah/ Cara Menyambung
v Batang atas yang
disambungkan ditutup dengan kantong plastik bening kemudian diikat. Tujuan
pemberian kantong plastik ini adalah untuk menjaga kelembaban udara di sekitar
sambungan.
v Bibit tanaman yang sudah
disambung sebaiknya di tempatkan pada tempat yang teduh dengan sinar matahari
20 – 25 %, dan jangan ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari
langsung. Maka dari itu tempat pembibitan perlu diberi naungan.
v Setelah 3-5 minggu
sambungan biasanya telah keluar tunas baru, ini sebagai tanda sambungan
berhasil. Bila sambungan tidak berhasil biasanya ditandai dengan adanya kering
batang.
v Setelah sambungan
benar-benar jadi maka kerudung plastik dapat dibuka. Pelepasan ikatan sambungan
dilakukan bila tepi bagian bawah tali pengikat batang bawah membengkak. Hal ini
menandakan bahwa sambungan telah betul-betul kuat.
v Untuk menjamin keberhasilan sambungan sebaiknya
pelaksanaan penyambungan dilakukan pada waktu hari cerah dan tidak hujan, angin
bertiup tidak kencang dan tidak di bawah terik sinar matahari. Hal ini untuk
menjaga agar kambium tidak kering selama pelaksanaan penyambungan berlangsung,
bila kambium sampai kering selama
pelaksanaan sambungan dapat berhasil.
5. Syarat Tanaman yang dapat di Sambung.
- Batang atas dan batang bawah harus kompatibel.
- Jaringan kambium kedua tanaman harus bersinggungan.
- Dilakukan saat kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang
tepat.
- Pekerjaan segera dilakukan sesudah entris diambil dari pohon
induk
- Tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang
setelah penyambungan selesai agar tidak menyaingi pertumbuhan tunas batang
atas.
- Berproduksi tinggi/berbuah banyak.
- Bentuk buah baik/sempurna dan rasanya enak.
- Tahan terhadap hama dan penyakit.
- Digemari oleh banyak orang karena mempunyai sifat-sifat unggul.
- Ranting/cabang yang baik berbentuk bulat dan silendris.
6. Keuntungan Sambung
a. Memperoleh keuntungan dari batang bawah tertentu, seperti
perakaran kuat, toleran terhadap lingkungan tertentu,
b. Mengubah
kultivar dari tanaman yang telah berproduksi, yang disebut top working.
c. Mempercepat kematangan reproduktif dan produksi buah lebih awal,
d. mempercepat
pertumbuhan tanaman dan mengurangi waktu produksi,
e. Mendapatkan bentuk pertumbuhan tanaman khusus dan.
f. Memperbaiki kerusakan pada tanaman
7. Kelemahan Sambung
a. Kelemahannya sulit mendapatkan sambungan batanga atas dalam
jumlah banyak.
b. Bagi
tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah jika ditiup
angin kencang.
c. Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara batang
atas dan batang bawah.
8. Sambung Pada tanaman singkong
PENGAMATAN
No
|
Tanggal
|
PERKEMBANGAN
|
Sambung Baji
|
Sambung Baji Terbalik
|
Sambung Cumeti
|
1
|
12 februari 2013
|
tanam
|
tanam
|
tanam
|
2
|
13 februari 2013
|
Belum ada perkembangan
|
Belum ada
perkembangan
|
Tumbuh daun dari mata tunas
|
3
|
14 februari 2013
|
Tumbuh tunas baru
|
Tumbuh tunas
baru
|
Daun semakin besar
|
4
|
15 februari 2013
|
Daun semakin
besar
|
Daun semakin
besar
|
Daun semakin besar
|
B. Okulasi
1. Pengertian Okulasi
Grafitng atau ent, istilah asing yang
sering kita dengar itu, adalah menghubungkan batang bawah dan batang atas dari
tanaman yang berbeda, sehingga membentuk persenyawaan/ satu-kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai tanaman baru. Dalam okulasi batang bawah disebut rootstoc) dan
batang atas disebut entres.
Teknik okulasi merupakan teknik penempelan
mata tunas dari tanaman batang atas ke batang bawah yang keduanya bersifat unggul.
Dengan cara ini akan terjadi penggabungan sifat-sifat baik dari dua tanaman
dalam waktu yang relatif pendek dan memperlihatkan pertumbuhan yang seragam.
Tujuan utama membuat bibit okulasi adalah agar produksi bisa lebih tinggi.
Pada proses pengokulasian ini terdapat dua
bagian yang penting yaitu batang atas dan batang bawah. Kriteria batang bawah
untuk dijadikan sebagai bahan okulasi adalah merupakan induk yang diperoleh
dari pembiakan generatif yang masih muda.
Sedangkan untuk batang atas bagian tanaman
yang diambil adalah yang sudah tua. Tanaman batang atas harus diketahui asalnya
untuk mempermudah menentukan hasil akhir okulasi serta bagian atas yang diambil
memiliki empat payung,pucuk tanaman dalam keadaan tua.
2. Jenis-Jenis okulasi
- Okulasi bentuk batang, kotak atau bentuk persegi.
- Okulasi bentuk T.
- Okulasi bentuk miring
Mengetahui
jenis-jenis mata okulasi adalah sangat penting agar okulasi yang dilaksanakan
tidak sia-sia dan tingkat keberhasilannya tinggi. Jenis-jenis mata okulasi,
yaitu :
a) Mata
sisik : terdapat pada ujung internodia, pertumbuhannya paling lambat. Kurang
baik untuk okulasi.
b) Mata prima : mata
tunas yang terletak diketiak daun. Mata inilah yang terbaik untuk okulasi.
Letaknya dibagian tengah internodia. Jumlahnya tiap meter kayu entres terdapat
15-20 mata okulasi.
c) Mata
palsu : mata tunas yang tidak pada ketiak daun, berada dibagian paling bawah
internodia, jumlahnya antara 3-5 mata. Bila mata ini digunakan untuk okulasi
tidak akan tumbuh
3. Tujuan Okulasi
Prinsip dari okulasi
adalah melekatnya kambium suatu jenis tanaman dengan jenis tanaman lain agar
berpadu satu dan hidup. Okulasi sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
Karena pada saat ini kambium dapat mempertahankan diri tidak segera menjadi
kering., demikian pula dengan mata tunas yang ditempelkan. Sedangkan pada musim
kemarau, mata tunas yang dikerat harus segera ditempelkan ke batang yang
sebelumnya sudah dibuat pada pola keratannya. Untuk okulasi yang dilakukan
pada batang bawah, biasanya dipilih dari jenis tanaman varietas lokal yang
sudah berumur sekitar 1 tahun, dan yang memiliki pertumbuhan baik, sehat serta
memiliki kulit batang yang mudah dikelupas.
4. Langkah-langkah
Okulasi
a. Alat Dan Bahan:
- Pisau okulasi yang tajam
- Pembalut plastik untuk membalut jendela pada batang bawah
- Batang pisang untuk meletakkan kayu entres
- Lap bersih yang dibalutkan dipergelangan tangan untuk
membersihkan pisau okulasi.
- Lap untuk membersihkan getah pada jendela batang bawah dan kayu
entres
- Batu asah untuk mengasah pisau okulasi
- Batang bawah Yang akan di Okulasi
b. Cara
Okulasi
Ø Pertama :
· Memilih
dan menentukan tanaman yang akan di sambung, dengan memenuhi beberapa kriteria
berikut : tanaman harus sevarietas, tidak terlalu tua dan tidak terlalu mudah,
tanaman yang sehat, dalam melakukan mekanisme kerjanya memotong bagian tanaman
yang akan di Okulasi.
· Membuat jendela okulasi pada batang bawah dengan cara mengiris
dengan membungkukkan badan. Tinggi sisi kanan dan kiri jendela teratas adalah
10 cm dari tanah sedang tinggi sisi kanan dan kiri jendela terbawah adalah 4 cm
dari tanah.
· Tinggi sisi kanan dan kiri jendela okulasi pada batang bawah
dilakukan berturut-turut untuk 20 pohon, kemudian kembali ke tempat kayu entres
yang sudah disediakan terlebih dahulu untuk mengambil mata okulasi.
a. Tinggi sisi kanan dan kiri jendela teratas ± 10 cm dari tanah
b. Tinggi
sisi kanan dan kiri jendela terbawah ± 4 cm dari tanah.
Pembuatan jendela pada
batang bawah dapat dilakukan dengan bukaan ke atas dan bukaan ke bawah.
Ø Kedua :
· Mengambil
mata okulasi dari kayu entres dilakukan dengan cara membuat jendela pada batang
bawah. Mata okulasi yang idambil adalah mata okulasi yang dapat digunakan (mata
okulasi hidup).
· Ø
Kesiapan batang bawah yang dapat dilakukan okulasi adalah saat daun karet pada
paying teratas sudah tua, jika daun pada paying teratas masih muda, tanaman
karet akan tumbuh kurang baik.
· Ø
Rata-rata tanaman yang diokulasi baik batang bawah atau batang atas (entres)
minimal mempunyai 2 payung.
· Kayu
entres harus diletakkan pada batang pisang supaya mata okulasi tidak rusak.
Sebelum membuat jendela untuk mengambil mata okulasi, getah yang melekat pada
pisau okulasi harus dibersihkan dahulu dengan lap bersih diikatkan pada
pergelangan tangan kiri.
· Untuk
membuat jendela okulasi pada batang bawah dan membuat jendela pada kayu entres
untuk mengambil mata okulasi , diperlukan pisau okulasi yang tajam. Pisau
okulasi yang tidak tajam (majal) akan mengakibatkan mata okulasi yang diambil
menjadi sobek/ pecah dan akan mati jika disambungkan dengan batang bawah,
irisan menjadi berat dan keseluruhan pekerjaan okulasi menjadi lambat.
Ø Ketiga :
· Membuka
jendela pada batang bawah, menempelkan mata okulasi dan membalut jendela pada
batang bawah. Sebelum membuka jendela pada batang bawah getah yang keluar dari
irisan pembuatan jendela harus dibersihkan dahulu dengan kain. Teknik
pengambilan mata okulasi dan menempelkannya pada batang bawah yaitu:
· Setelah
membuat jendela pada kayu entres dan mengirisnya, pangkal irisan dipotong
dengan pisau okulasi.
· Langkah
selanjutnya adalah memotong ujung irisan dan langsung mengambil mata okulasi
untuk ditempelkan pada batang bawah.
· Batang atas dan bawah
yang sudah di potong tersebut ditempelkan dengan pas kemudian pada sambungan
tersebut di ikat dengan plastik transparan dengan kencang dan rapat, kemudian
setelah di ikat pada tanaman bagian atas di buang daun yang tidak perlu,
tinggalkan daun hanya dua helai dan pada perlakuan tanaman yang satu memotong
semua daun yang tumbuh, sehabis semua daunnya dibuang tanaman tersebut di
bungkusi dengan plastik yang transparan , tujuannya adalah untuk mengurangi
daya transpirasi dan menaungi dari cahaya matahari secara langsung, plastik
pembungkus ( sungkup plastik ) ini boleh dilepas setelah tanaman hasil
sambungan mencapai umur 14 hari atau dua minggu.
Waktu yang tepat untuk
melakukan okulasi adalah jam 06.00 – 10.00 pagi dan jam 15.00 – 17.00 sore
5. Syarat Tanaman yang
dapat di Okulasi
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru) antara batang atas dan
batang bawah harus memiliki umur yang sama. Tanaman harus masih dalam satu
family atau satu genus. Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak
mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak
yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon
batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal
15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat Pada klon yang akan dijadika batang
atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki
pertumbuha yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
6. Keuntungan Okulasi
Keuntungan dari mengenten ataupun okulasi
diantaranya tanaman dapat berproduksi lebih cepat, hasil produksi dapat sesuai
dengan keinginan tergantung batang atas yang digunakan. Sebagai contoh anda
memiliki dua jenis rambutan, ada yang rasanya manis tetapi tidak tahan terhadap
genangan air (akar membusuk) dan disisi lain ada rambutan yang masam namun
tahan terhadap genangan air. Jenis ini dapat dipadukan, bagian atas tanaman
dipilih yang rasanya manis dan bagian bawah dipilih yang tahan genangan air
sehingga dapat dihasilkan rambutan yang manis dan tahan pada daerah yang
tergenang.
7. Kelemahan okulasi
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara
vegetatif dengan cara okulasi yaitu:
Terkadang suatu tanaman
hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian
antara batang bawah dengan batang atas (entres) perlu menggunakan tenaga ahli
untuk pengokulasian ini. Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak
terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
8. Okulasi Pada Tanaman
Karet
Melakukan
Okulasi pada tanaman karet pada tanggal 18 februari 2013. Setelah 2 minggu
kemudian pelepasan plastik pada mata tunas untuk mengetahui hasil okulasi,
apakah berhasil atau tidak.
Bab
III
Penutup
Kesimpulan
a. Sambung
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
teknik sambung merupakan salah satu teknik yang terbaik untuk mengahsilkan
tumbuhan dengan varietas yang baru dengan cara yang amat mudah dan simpel.
Selain itu kita juga dapat mengetahui bahwa sebenarnya sangat banyak teknik
sambung yang dapat kita gunakan untuk menghasilkan tumbuhan baru dengan
varietas yang lebih unggul. Keberhasilan dari suatu teknik sambung tergantung
dari kehati-hatian kita terhadap alat yang digunakan agar terhindar dari
bakteri serta kesetiaan kita dalam memperhatikan kondisi tanah untuk menunjang
pertumbuhan tanaman secara optimal.
b. Okulasi
Grafitng atau ent, istilah asing yang
sering kita dengar itu, adalah menghubungkan batang bawah dan batang atas
dari tanaman yang berbeda, sehingga membentuk persenyawaan. kombinasi ini akan
terus tumbuh membentuk tanaman baru. Okulasi termasuk cara perbanyakan
tanaman yang cukup populer. Pasti sudah banyak yang tahu cara okulasi. Hanya
saja okulasi tak bisa sembarangan dilakukan. Harus tahu langkah-langkahnya.
Saran
Dengan pembuatan laporan mengenai perkembangbiakan vegetatif buatan sambung
(enten) pada tanaman Singkong dan
Okulasi pada tanaman Karet, penulis menyarankan agar pembaca tidak hanya
mengetahui makna dan jenis dari menyambung dan
okulasi tetapi
juga dapat mepraktekkan sendiri bagaimana teknik sambung dan okulasi ini digunakan dan setidaknya dapat memberi
informasi tentang keseluruhan dari teknik sambung dan Okulasi tersebut dengan kata lain dapat menjawab pertanyaan
pertanyaan dan masalah yang berkaitan mengenai teknik sambung serta
langkah-langkah dalam menyambung dan
apa saja keuntungan atau kelemahannya.